news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

SMAN 72 Jakarta.
Sumber :
  • tvOnenews/Rika Pangesti

Terkuak! Pelaku Ledakan SMAN 72 Beli Bahan Bom Secara Online, Ngaku ke Orang Tua Peralatan Ekskul

Berdasarkan penyelidikan, bahan peledak tersebut diduga kuat dibeli melalui platform belanja daring (online).
Jumat, 21 November 2025 - 10:46 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvonenews.com — Polisi akhirnya mengungkap asal-usul material yang digunakan oleh anak berkonflik hukum (ABH) dalam merakit bom yang diledakan di masjid sekolahnya, di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading.

Berdasarkan penyelidikan, bahan peledak tersebut diduga kuat dibeli melalui platform belanja daring (online).

"Iya seperti itu (diduga dibeli online). Karena kan orang tuanya yang menerima (paket)," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Jumat (21/11/2025).

Budi menjelaskan, pelaku memberi tahu keluarganya bahwa paket tersebut berisi perlengkapan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Penjelasan itu pun tidak membuat keluarga curiga sedikit pun.

"Terus kalau barang-barang paket yang diterima itu, itu kan untuk ekstrakurikuler sekolah. Jadi tidak ada kecurigaan dari keluarga juga," katanya.

Keluarga juga menggambarkan pelaku sebagai anak yang pendiam, sehingga mereka tidak pernah menduga ia terlibat dalam peristiwa ledakan tersebut.

"Ya sama, ya karakternya memang sifatnya seperti itu, pendiam," tambah Budi.

*Rincian Bahan Peledak yang Ditemukan*

Polisi turut menjelaskan komponen yang dipakai pelaku. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), bahan utama bom diketahui adalah potassium chloride.

"Kemudian bahan peledak atau explosive yang kamu temukan, dengan menggunakan alat rigaku yang kami punya, itu terdeteksi potassium chloride, yang digunakan terduga," kata Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto dalam konferensi pers, Selasa (11/11).

Petugas juga menemukan serpihan plastik dan paku yang menjadi bagian struktur bom.

Plastik berfungsi sebagai wadah, sementara paku baja dan paku seng digunakan untuk memperbesar daya rusak.

"Paku itu ada paku baja, dan paku seng, yang ada payungnya, seperti itu, yang ada berserak di dalam masjid," ujar Henik.

Bom tersebut digerakkan oleh empat baterai dan alat pemicu. Meski sistemnya menggunakan receiver yang bisa dikendalikan remote, perangkat pengendali itu tidak ditemukan di lokasi kejadian.

"Bahwa power yang digunakan oleh terduga itu menggunakan empat buah baterai A4, kemudian inisiatornya adalah electric mass, kemudian explosive-nya mengandung potassium chloride, kemudian switching-nya menggunakan receiver yang dikendalikan dengan remote, namun remote tidak kami temukan dalam masjid," papar Henik.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral