- Julio Trisaputra/tvOnenews
Atap MRT Rusak Parah di Senayan, Layanan Masih Lumpuh: Butuh 6 Jam Perbaikan
Jakarta, tvOnenews.com - Operasional MRT Jakarta terganggu setelah pohon besar tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025). Pohon tersebut menimpa atmosfer atap lintasan MRT, menyebabkan kerusakan cukup parah dan membuat layanan MRT belum dapat berjalan normal.
Peristiwa tumbangnya pohon terjadi sekitar pukul 10.28 WIB. Batang pohon langsung menghantam aluminium composite panel (ACP) penutup lintasan yang berada tepat di median jalan, area peralihan jalur layang menuju bawah tanah.
Petugas Masih Bersihkan Lokasi, Material Pohon Dievakuasi
Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta, Rendy Primartantyo, mengungkapkan bahwa proses evakuasi dan pembersihan masih berlangsung.
“Teman-teman sedang berusaha untuk melakukan pembersihan,” ujarnya kepada wartawan.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa batang pohon yang menimpa ACP telah berhasil dievakuasi, namun sisa-sisa material masih berserakan. Lubang besar terlihat menganga pada bagian penutup lintasan, memperlihatkan tingkat kerusakan yang signifikan.
Pemulihan Diperkirakan 4–6 Jam
Rendy menyebut, proses pemulihan memerlukan waktu maksimal 4 hingga 6 jam. Penanganan mencakup pembersihan material pohon sekaligus pengecekan struktur lintasan yang terdampak.
“Mungkin dalam 4 sampai 6 jam ke depan akan dilakukan pembersihan terlebih dahulu dari sisa-sisa pohon, kemudian kerusakan-kerusakan di atap lintasan kita,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kondisi lintasan harus dinyatakan aman sebelum operasional kembali dibuka secara menyeluruh.
Operasional MRT Terbatas, Hanya Beroperasi Lebak Bulus–Blok M
Akibat kerusakan tersebut, MRT Jakarta hanya melayani perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus hingga Blok M. Untuk rute Senayan hingga Bundaran HI, layanan masih dihentikan sementara.
“Untuk para pelanggan MRT, saat ini MRT hanya melayani antara Blok M sampai Lebak Bulus. Sementara dari Senayan sampai Bundaran HI, kita masih belum bisa melayani,” ujar Rendy.
Gangguan ini berdampak pada ratusan penumpang. Sebelumnya, 524 penumpang dievakuasi dari dalam rangkaian MRT akibat gangguan lintasan yang tidak dapat dipakai.
Safety First: MRT Prioritaskan Keamanan Penumpang
Rendy memastikan bahwa prosedur pemulihan tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan. Kondisi cuaca dan kerusakan struktur menjadi pertimbangan penting sebelum lintasan kembali difungsikan.