- ANTARA
Siap-siap Anggota Polri Kerap Flexing dan Bergaya Hedon Bakal Dikenakan Sanksi...
Jakarta, tvOnenews.com - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko buka suara soal maraknya laporan masyarakat terkait anggota Polri yang memiliki gaya hidup mewah hingga berperilaku arogansi.
Jenderal Polisi Bintang Satu ini menegaskan bahwa Polri berkomitmen akan melakukan evaluasi apabila ada perilaku dan tindakan yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat.
“Dari Polri sudah beberapa komitmen dan konsisten Bapak Kapolri, ya, selalu memberikan komitmen dan arahan. Apabila ada langkah-langkah yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat, tentu ada evaluasi,” kata Trunoyudo, di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (18/11/2025).
Kemudian Trunoyudo mengungkapkan, jika terdapat anggota Polri yang melakukan tindakan tak sesuai aturan, termasuk mencederai masyarakat, maka akan diberikan sanksi tegas.
“Monitoring evaluasi terus berjalan, termasuk beberapa hal yang dapat mencederai harapan masyarakat, tentu disesuaikan dengan tindakan yang berlaku, baik itu secara internal, kode etik, disiplin, yang tentunya sesuai dengan apa yang dilakukan atau diperbuat,” ucap Trunoyudo.
Untuk diketahui, Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri), Komjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya menerima banyaknya laporan masyarakat terkait gaya hidup mewah hingga arogansi anggota Polri.
Menyikapi hal ini, dia menyebut pihaknya telah membuat buku pedoman yang mengatur mengenai perilaku anggota Polri. Buku itu memuat hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan anggota Polri.
“Kita sudah membuat buku do and don't yang menjadi pedoman bagi anggota Polri,” kata Dedi saat rapat bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (18/11/2025).
Dedi menambahkan Polri juga meningkatkan pengawasan internal terhadap anggotanya. Dia pun mengakui bahwa perilaku menyimpang maupun arogansi anggota Polri terjadi karena kurang ketatnya pengawasan internal.
“Kemudian peningkatan pengawasan internal, ini yang dikeluhkan masyarakat. Kenapa terjadi arogansi? Kenapa terjadi perilaku-perilaku menyimpang abuse of power? Pengawasan kita kurang kuat,” jelasnya. (ars/raa)