news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah (dua kiri) saat merilis pengungkapan kasus pengeroyokan anak disabilitas di Mapolres Karawang, di Karawang, Senin (17/11/2025)..
Sumber :
  • ANTARA

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Pengeroyokan Siswa SLB di Karawang hingga Tewas, Berawal dari Dikira Mau Curi Pakaian Padahal Tersesat

Sebanyak empat orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Karawang akibat dugaan pengeroyokan bocah disabilitas yang merupakan siswa SLB di Purwakarta.
Senin, 17 November 2025 - 18:01 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Polres Karawang menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pengeroyokan bocah disabilitas bernama Rido (15) yang merupakan salah satu siswa SLB di Purwakarta, Jawa Barat.

"Peristiwa pengeroyokan yang merenggut nyawa seorang disabilitas berinisial R itu terjadi pada Rabu (5/11/2025)," kata Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian Ardiansyah, Senin (17/11/2025).

Adapun empat pelaku adalah HW (37), EF (29), NK (42), dan TF (31), warga Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Pengeroyokan tersebut bermula ketika Rido tersesat dan mendekati rumah dua saksi.

Seorang saksi lain kemudian bertanya kepada bocah 15 tahun itu maksud kedatangannya.

Saat itu, korban hanya diam dan tidak memberikan jawaban. Hal ini pun membuat warga curiga dan memanggil dua orang pemilik rumah.

Pemilik rumah kemudian mengatakan tidak mengenal korban. Saat ditanya, korban tetap tidak memberikan jawaban.

Situasi makin mencekam hingga empat tersangka datang menghampiri. Tanpa konfirmasi lebih lanjut, mereka langsung menganiaya korban.

Penyerangan itu diduga kuat disebabkan warga mengira Rido adalah maling.

Akibat serangan itu, siswa SLB tersebut mengalami cedera dan menjalani perawatan intensif di RSUD Bayu Asih, Purwakarta.

Sempat koma selama tujuh hari, nyawa Rido tak tertolong dan ia meninggal pada Kamis (13/11/2025).

Kapolres menyampaikan penetapan tersangka ini berdasarkan LP/B/1308/XI/2025/SPKT/Polres Karawang/Polda Jawa Barat tanggal 11 November 2025.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini para tersangka ditahan di Mapolres Karawang. Mereka dijerat pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, juncto Pasal 76C undang-undang yang sama.

Ancaman hukuman maksimal yang mereka hadapi adalah pidana penjara selama 15 tahun. (ant/iwh)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral