- Adinda Ratna Safira
Soal Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pramono Anung Tegaskan Tidak Ada Bullying: Pengaruh Media Sosial
Iman menambahkan, kondisi psikologis pelaku menjadi salah satu fokus pemeriksaan penyidik. Polisi juga menggandeng psikolog forensik untuk mendalami latar belakang emosi dan tekanan batin yang dialami F sebelum peristiwa ledakan terjadi.
“Yang bersangkutan merasa sendiri, kemudian merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesah. Baik itu di lingkungan keluarga, kemudian di lingkungannya sendiri kemudian lingkungan sekolah,” ujar Iman.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Asep Edi Suheri, mengungkapkan dari hasil pemeriksaan terhadap 16 saksi, termasuk keluarga, guru, dan teman sekolah, diketahui bahwa pelaku dikenal sebagai pribadi tertutup dan jarang bergaul.
“Dari keterangan yang kami himpun, Anak yang Berkonflik dengan Hukum (ABH) yang terlibat dikenal pribadi tertutup dan jarang bergaul,” kata Irjen Asep. (ars/nsp)