news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Rektor IPB Arif Satria.
Sumber :
  • Antara/Linna Susanti

Profil Arif Satria, Akademisi Visioner IPB yang Kini Nahkodai BRIN di Era Prabowo

Profil lengkap Arif Satria, akademisi IPB yang kini resmi dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala BRIN. Sosok visioner di balik transformasi riset nasional.
Senin, 10 November 2025 - 18:09 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Pelantikan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BRIN.

Arif menggantikan Laksana Tri Handoko, dan akan didampingi Laksamana Madya TNI (Purn) Amarulla Octavian sebagai Wakil Kepala BRIN. Pengangkatan keduanya menandai era baru riset dan inovasi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

“Demi Allah saya bersumpah akan setia kepada UUD 1945 serta menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Arif mengikuti sumpah jabatan di hadapan Presiden Prabowo.

Perjalanan Panjang dari Pekalongan ke Puncak Akademik Nasional

Arif Satria lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 17 September 1971. Sejak kecil, ia dikenal tekun dan berprestasi. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota kelahirannya sebelum melanjutkan kuliah ke Institut Pertanian Bogor (IPB University) pada 1990 melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

Dari kampus ini, Arif meraih gelar Sarjana Ilmu Ekonomi Pertanian (1995), Magister Sosiologi Pedesaan (1999), dan kemudian melanjutkan studi doktoral di Kagoshima University, Jepang, dengan fokus pada kebijakan kelautan (Marine Policy) yang diselesaikannya pada 2006. Ia juga pernah menjadi visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada, memperkaya wawasannya di bidang ekonomi maritim dan kebijakan pesisir.

Rektor Visioner dan Pemimpin Transformasi IPB

Karier akademiknya dimulai pada 1997 sebagai dosen di Fakultas Perikanan IPB. Berkat kiprah dan dedikasinya, Arif dipercaya menjadi Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) pada 2010, sebelum akhirnya terpilih sebagai Rektor IPB University pada 2017, dan kembali mendapat mandat untuk periode 2023–2028.

Selama kepemimpinannya, IPB mengalami transformasi besar melalui konsep Global South Leadership in Innopreneurship. Gagasannya mengubah IPB menjadi kampus dengan reputasi internasional di bidang pertanian, inovasi pangan, dan biosains tropika.

Di bawah Arif, IPB berhasil menembus peringkat 45 dunia untuk bidang Agriculture and Forestry versi QS World University Rankings, serta masuk Top 100 dunia dalam THE Impact Rankings. Bahkan pada 2023, IPB meraih peringkat 1 dunia untuk SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dan menjadi The Best SDGs University versi Bappenas selama tiga tahun berturut-turut (2022–2024).

“Kita harus menjadikan IPB bukan sekadar universitas riset, tapi kampus penggerak perubahan bagi pembangunan berkelanjutan,” kata Arif dalam salah satu pidato akademiknya.

Kiprah dan Penghargaan Internasional

Konsistensinya dalam riset dan inovasi membuahkan berbagai penghargaan, termasuk Yamamoto Prize (2008) atas kontribusinya dalam kebijakan kelautan dan ekonomi biru. Arif juga dikenal sebagai salah satu intelektual Indonesia yang mengusung pendekatan ekologi politik dalam kebijakan publik dan pembangunan.

Selain di dunia akademik, Arif aktif di berbagai organisasi nasional, di antaranya:

  • Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2021–2026

  • Wakil Ketua Panitia Seleksi KPK 2024

  • Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia 2021–2023

  • Komisaris Utama PTPN Holding 2018–2022

  • Ketua Umum Forum Rektor Indonesia 2020–2021

Misi Baru: Membangun Riset untuk Kemandirian Bangsa

Sebagai Kepala BRIN, Arif Satria diharapkan mampu membawa arah baru bagi riset nasional yang lebih terintegrasi dan berdampak langsung bagi masyarakat. Dengan pengalaman panjang di bidang akademik, kebijakan publik, dan inovasi, Arif siap menjadikan BRIN sebagai poros ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.

“Saya akan bekerja sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab untuk kemajuan riset dan inovasi nasional,” tegas Arif usai dilantik.

Langkahnya meninggalkan kursi Rektor IPB menjadi simbol transisi menuju peran strategis di tingkat nasional. Di bawah kepemimpinannya, BRIN diharapkan mampu memperkuat kolaborasi riset antara pemerintah, universitas, dan industri demi mendorong kemandirian teknologi Indonesia di era global. (nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral