news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gunung Karangetang di Sulut Kembali Bergemuruh, Warga Diminta Waspada Potensi Lahar dan Guguran Lava.
Sumber :
  • Antara

Gunung Karangetang di Sulut Kembali Bergemuruh, Warga Diminta Waspada Potensi Lahar dan Guguran Lava

Gunung Karangetang di Sulut kembali bergemuruh dari kawah dua. Warga diminta waspada potensi guguran lava, awan panas, dan lahar hujan.
Senin, 10 November 2025 - 14:52 WIB
Reporter:
Editor :

Manado, tvOnenews.com – Suara gemuruh kembali terdengar dari kawah dua (utara) Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Fenomena ini menandakan adanya pelepasan energi dari perut gunung api aktif tersebut, yang kini berstatus Level II atau Waspada.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Yudia P. Tatipang, mengatakan bahwa suara gemuruh lemah hingga sedang itu kerap terdengar dalam beberapa hari terakhir. “Gemuruh dari kawah dua tersebut menandakan adanya pelepasan energi. Itu sering terdengar,” ujar Yudia di Manado, Senin (10/11).

Berdasarkan hasil pemantauan aktivitas kegempaan pada Minggu (9/11), terekam 145 kali gempa embusan dengan amplitudo 7,5–50 milimeter dan durasi 25–30 detik. Selain itu, terdapat lima kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 20–30 milimeter serta empat kali tremor harmonik berdurasi sekitar 54–60 detik.
Aktivitas juga menunjukkan dua kali gempa vulkanik dangkal dan tiga kali gempa tektonik jauh, yang mengindikasikan masih aktifnya pergerakan magma di bawah permukaan.

“Berdasarkan hasil analisis, tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih berada pada Level II atau Waspada,” tambah Yudia.

Warga Diminta Tidak Mendekat ke Kawah

Pihak Pos Pengamatan mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan untuk tidak mendekati area puncak gunung, baik di kawah dua (utara) maupun kawah utama (selatan). Zona bahaya ditetapkan radius 1,5 kilometer dari puncak, serta perluasan sektoral ke arah barat daya dan selatan hingga sejauh 2,5 kilometer.

Selain itu, warga diminta mewaspadai potensi guguran lava dan awan panas yang bisa terjadi sewaktu-waktu akibat penumpukan material lava yang belum stabil. Sektor yang berisiko tinggi adalah selatan, tenggara, barat, dan barat daya gunung.

“Material lava yang sudah menumpuk berpotensi runtuh dan menimbulkan awan panas guguran, terutama saat kondisi cuaca ekstrem,” jelas Yudia.

Waspadai Lahar Hujan dan Banjir Bandang

Masyarakat yang bermukim di sepanjang bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang juga diingatkan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang. Saat curah hujan tinggi, material vulkanik bisa terbawa arus hingga mencapai kawasan permukiman bahkan pantai.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral