- tvOnenews/Aldi Herlanda
Insiden Pengeboman SMAN 72 Jakarta Masih Jadi Tanda Tanya, KPAI Akan Temui Orang Tua Terduga Pelaku
Jakarta, tvOnenews.com - Insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta hingga puluhan korban harus dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (7/11) lalu menyisakan tanda tanya besar.
Pasalnya terduga pelaku pengeboman ini merupakan seorang anak yang juga merupakan siswa di sekolah tersebut.
Peristiwa ini pun memicu spekulasi publik. Sorotan tertuju soal dugaan terduga pelaku yang merupakan korban perundungan atau bullying hingga nekat melakukan aksinya itu.
Meski pihak kepolisian hingga saat ini terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan motif terduga pelaku tersebut.
Dalam hal ini pula Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terjun ke lapangan untuk mengungkap fakta sesungguhnya dibalik aksi pengeboman itu.
Komisioner KPAI Diyah Puspitarini mengungkapkan, pihaknya telah meminta tim dari Kementerian atau Lembaga terkait untuk menanyakan kondisi terduga pelaku saat berada dirumah kepada pihak keluarga.
"Kami meminta juga dari KPPA juga untuk mendampingi, tim psikolog dari KPPA, dan juga peksos untuk mengetahui apa yang terjadi di lingkungan anak," katanya, Senin (10/11).
Selain menanyakan kepada pihak keluar, KPAI juga telah memerintahkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk menelusuri terhadap personal terduga pelaku.
"Yang jelas memang semuanya, anak ini (terduga pelaku) kami minta untuk didampingi APSIFOR, Asosiasi Psikolog Forensik, agar mengetahui sampai ke detilnya kenapa motif anak ini melakukan demikian," jelas Diyah.
Kendati demikian, KPAI belum dapat memastikan kapan pertemuan dengan orang tua terduga pelaku akan dilakukan.
"Kita masih melihat ya kondisi anak (terduga pelaku) terutama, ini kan anak dipindahkan kan perawatannya," ucapnya.
Diketahui, Polisi baru-baru ini bocorkan kondisi terkini terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut).
Menurut keterangan polisi, saat ini, terduga pelaku sudah sadar. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan saat ini terduga pelaku masih dalam perawatan.
Kemudian, katanya, pihaknya masih fokus terhadap pemulihan terduga pelaku.
"Disampaikan oleh Bapak Kapolri memang salah satu dugaan yang melakukan dalam kondisi ini adalah anak berhadapan dengan hukum. Masih dalam perawatan dan kondisinya sudah sadar. Termasuk saat ini kita fokus terhadap pemulihan," ujar Budi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (8/11).