news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pengamat Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib bicara jejak terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Sumber :
  • tvOneNews

Dari Jejak Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Pengamat Intelijen dan Terorisme Mewanti-wanti Adanya Gerakan...

Pengamat Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib menyoroti jejak dan senjata mainan milik terduka pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Minggu, 9 November 2025 - 09:39 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib menyoroti jejak hingga senjata mainan milik terduka pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta berinisial F.

Melalui senjata mainan ditemukan setelah ledakan di SMAN 72 Jakarta, terduga pelaku memberi isyarat paham aliran ideologi Neo-Nazi.

Ridlwan Habib menduga jejak dan senjata mainan terduga pelaku dikhawatirkan sebagai gerakan aksi terorisme di Indonesia.

"Saya kira malah ini menjadi alarm tanda bahaya. Semoga ini yang terakhir dan ini harus segera dilakukan semacam patroli cyber secara intensif," ujar Ridlwan Habib di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne dikutip, Minggu (9/11/2025).

Menurut Ridlwan, F bukanlah sebagai pelaku, melainkan menjadi korban dari aksi terorisme.

Senjata pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta yang ternyata hanya replika.
Sumber :
  • Istimewa

 

Ridlwan mengatakan bahwa, SMAN 72 Jakarta juga bukan sebagai target utama dari aksi terorisme.

Ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) merupakan aksi di luar kontrol terduga pelaku.

"Saya menyebutnya korban sebenarnya karena anak ini kasian. Dia korban yang pertama dan yang terakhir," katanya.

Lebih lanjut, Ridlwan menuturkan bahwa, ledakan di SMAN 72 juga dikhawatirkan dapat menginspirasi pihak lain, terutuama rekan-rekan terduga pelaku.

"Jangan sampai ini ada jejaring lain atau teman-teman yang satu ide kemudian terinspirasi dari yang sudah dia lakukan itu. Ini bahaya banget," jelasnya.

Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Sumber :
  • tvOnenews/Rika Pangesti

 

Ridlwan tidak heran kenapa siswa sekolah sebagai terduga pelaku ledakan karena selama ini tim pemberantasan terorisme hanya berfokus pada aksi terorisme klasik.

Ia mencontohkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Nasional (BIN) dan sebagainya hanya memantu jaring terorisme dari sayap kanan.

Menurut penuturannya, paham New Neo-Nazi yang menginspirasi terduga pelaku berbeda arah dari aksi sayap kanan.

"Secara statistik sudah sangat turun pengeboman terakhir untuk kelompok saya menyebutnya Islam radikal terakhir menyerang pos polisi di dalam masjid di Cirebon pada 2022," bebernya.

Tentu insiden di SMAN 72 Jakarta, kata Ridlwan, ledakan di masjid saat para siswa dan guru menjalankan agenda shalat Jumat mengejutkan publik.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral