- Rika Pangesti
Empat Anak Prajurit TNI AL Jadi Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah memastikan empat dari 20 korban luka dalam insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara merupakan putra dan putri prajurit TNI Angkatan Laut.
Ledakan itu terjadi di musala sekolah saat siswa hendak menunaikan salat Jumat pada Jumat (7/11/2025) siang.
Wakil Menteri Koordinator Politik, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Lodewijk Freidrich Paulus meninjau ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Ia menyebut, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB dan disertai dua kali dentuman kuat dari arah musala.
“Di dalam, yang jelas pada jam 12.15 tadi, di masjid atau musalanya SMA 72 ini, telah terjadi ledakan. Dan ledakan itu ada dua kali. Pertama di agak belakang, kedua dekat pintu musolah atau masjid,” ujar Lodewijk di RS Islam Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025).
Ia mengatakan, total terdapat 20 korban luka, dan semuanya masih menjalani perawatan di rumah sakit terdekat.
“Ada korban yang terjadi itu 20 orang. 20 orang itu masih dirawat di rumah sakit. Saya meninjau ke sana, alhamdulillah sampai saat ini masih ditangani dengan baik,” jelasnya.
Dari hasil pendataan sementara, empat di antara korban merupakan anak prajurit TNI AL.
Dari 20 korban tersebut, tiga orang mengalami luka berat, sedangkan 17 lainnya luka ringan.
Lodewijk memastikan tidak ada korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
“Alhamdulillah tidak ada yang meninggal,” tegasnya.
Terkait dugaan penggunaan senjata atau bahan peledak, Lodewijk menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan awal ditemukan senjata mainan di lokasi kejadian.
“Ada gambar itu, tapi ternyata senjata mainan. Senjata mainan, bukan senjata beneran. Setelah kami cek itu senjata mainan,” ucapnya.
Ia menegaskan, kepolisian masih mendalami sumber ledakan, termasuk memastikan apakah berasal dari bahan peledak atau bukan.
Wamenko Polkam juga meminta publik tidak buru-buru menyimpulkan motif peristiwa ini sebagai aksi teror.
“Jangan jumping conclusion bahwa ini aksi teroris. Kita belum sampai ke sana. Jadi biarkan aparat bekerja dulu. Pada gilirannya temuannya akan disampaikan kepada rekan-rekan media,” ujarnya.
Lodewijk memastikan pemerintah memantau penanganan para korban serta perkembangan penyelidikan kepolisian. Ia menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah pemulihan korban dan klarifikasi penyebab ledakan.