- Tim tvOnenews/Rika Pangesti
Kematian Kacab BRI Diduga Berkaitan dengan Sindikat Pembobolan Bank Ratusan Miliar, Dana Dilacak Menguap ke Bitcoin
“Kalau penculikan biasa, korban akan diselamatkan. Tapi ini jelas dihabisi. Bahkan pelaku yang membuang jenazah mengaku tidak tahu apakah korban masih hidup atau mati. Itu artinya sudah tidak bernyawa saat dibuang,” ujarnya.
Ia pun menyoroti dugaan adanya upaya menutupi skema besar ini dengan tetap mengkategorikan kasus sebagai penculikan.
“Kalau tetap dipaksakan sebagai penculikan, maka motif utamanya yakni pembobolan bank akan tenggelam. Padahal, korban ini bisa jadi mati karena menolak ikut dalam kejahatan keuangan besar,” ujarnya tajam.
Lebih mengejutkan, Boyamin juga mengaitkan kasus ini dengan pola pembobolan lain di sektor keuangan digital.
“Ada kasus pinjol yang dananya hampir Rp200 miliar dilarikan ke luar negeri. Semua menunjukkan pola sama: dana besar, sindikat lintas negara, dan pelibatan teknologi tinggi,” ungkapnya.
Bagi Boyamin, kematian Ilham bukan hanya tragedi keluarga, tapi alarm nasional terhadap lemahnya pengawasan dunia perbankan.
“Kalau pejabat bank yang jujur bisa dihabisi karena menolak ikut pembobolan, artinya kita sedang menghadapi kejahatan yang sudah masuk ke jantung sistem keuangan negara,” ujarnya.
Keluarga korban kini mendesak penyidik agar tidak berhenti pada pasal penculikan. Mereka menuntut agar seluruh jaringan pembobolan bank yang diduga menjadi dalang kematian Ilham diusut hingga tuntas, termasuk aliran dana yang berubah wujud menjadi bitcoin.
“Ini bukan cuma soal keadilan untuk Ilham, tapi soal menyelamatkan sistem keuangan dari sindikat yang bisa membuat bank kolaps dan ekonomi terguncang,” tutup Boyamin.
(rpi/ree)