news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Lokasi penemuan jasad perempuan, terapis muda di lahan kosong tepatnya belakang gedung TIKI Pejaten, Jakarta Selatan..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rika Pangesti

Kriminolog UI soal Kematian Terapis Delta Spa Pejaten di Bawah Umur: Polisi Diduga Sedang 'Mengurung' Calon Tersangka

Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala mulai menyoroti kasus kematian tragis seorang terapis muda di bawah umur berinisial RTA (14) yang ditemukan tewas di lahan kosong belakang kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Kamis (2/10/2025).
Selasa, 14 Oktober 2025 - 20:04 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala mulai menyoroti kasus kematian tragis seorang terapis muda di bawah umur berinisial RTA (14) yang ditemukan tewas di lahan kosong belakang kawasan Pejaten, Jakarta Selatan pada Kamis (2/10/2025).

Adrianus menilai langkah penyidik yang hingga kini belum memeriksa pemilik Delta Spa, tempat korban bekerja bisa jadi bagian dari strategi penyelidikan yang lebih besar.

“Sulit untuk mengambil kesimpulan apakah korban dibunuh atau bunuh diri. Pemeriksaan TKP menjadi kunci penting untuk pengembangan selanjutnya,” ujar Adrianus kepada tvonenews.com, Senin (13/10/2025).

Menurutnya, dengan 15 saksi telah diperiksa, termasuk keluarga dan manajemen Delta Spa, polisi hampir pasti telah memiliki gambaran awal tentang arah penyelidikan.

Namun, belum dipanggilnya pemilik tempat kerja korban menimbulkan tanda tanya.

“Oh ya, kabar bahwa owner dari spa belum diperiksa itu something. Biasanya, kepolisian memang cenderung mengurung calon tersangka dengan mengumpulkan berbagai kesaksian yang memberatkan terlebih dahulu, sebelum kemudian memeriksa selaku saksi dan langsung menetapkan sebagai tersangka," ungkap Adrianus.

Sebelumnya, keluarga korban mengungkapkan bahwa korban sempat bercerita ingin keluar dari tempat kerjanya, namun terhambat oleh ancaman denda Rp50 juta.

Oleh karena itu, kasus ini menimbulkan dugaan adanya eksploitasi anak di bawah umur di balik tragedi tersebut.

Adrianus menilai, polisi kini berada di fase penting penyidikan.

“Dengan olah TKP dan keterangan saksi sebanyak itu, mestinya sudah ada hasil signifikan. Tinggal bagaimana penyidik mengaitkan bukti fisik dengan motif,” katanya.

Hingga kini, polisi masih terus mendalami penyebab pasti kematian dan menelusuri kemungkinan adanya tindak pidana eksploitasi di tempat tersebut.

10 Hari Korban Ditemukan, Owner Delta Spa Belum Diperiksa Polisi

Sudah sepuluh hari berlalu sejak jasad seorang terapis muda ditemukan tewas di belakang gedung Delta Spa, kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Namun hingga kini, pemilik tempat spa yang disebut menjadi lokasi kerja korban belum juga diperiksa polisi.

Kasus ini masih menyisakan banyak pertanyaan terkait siapa sebenarnya sosok korban, bagaimana ia direkrut, dan apakah ada unsur eksploitasi di balik kematiannya?

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengatakan, penyidik tengah menelusuri seluruh rangkaian awal perekrutan korban hingga hari kematian, termasuk kemungkinan adanya praktik eksploitasi anak atau tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly
Sumber :
  • tvOnenews.com/Rizki Amana

 

“Kita harus memastikan korban ini bagaimana pada saat perekrutan, dan apakah dia menggunakan identitas aslinya atau tidak. Itu semua sedang kita lakukan penyelidikan untuk mengungkap ini,” ujar Nicholas, Minggu (12/10).

Menurutnya, penyidik menggunakan Pasal 2 UU TPPO dan UU Perlindungan Anak sebagai dasar hukum penyelidikan.

Hasil autopsi korban dari Puslabfor Polri kini menjadi kunci untuk menentukan arah perkara.

“Kita masih menunggu hasil otopsi dari Puslabfor. Dari situ nanti kita akan melakukan pendalaman dan gelar perkara, untuk memutuskan penyebab kematian secara pasti,” kata Nicholas.

Kapan Pemilik Spa Diperiksa?

Kasus ini memunculkan desakan masyarakat agar penyidik tidak berhenti pada level manajemen bawah.

Sebab, jika benar ada dugaan eksploitasi anak dan sistem kerja tidak manusiawi, pertanggungjawaban seharusnya tidak berhenti pada karyawan, melainkan pemilik usaha.

Sepuluh hari setelah kematian terapis muda itu, pertanyaan masih menggantung, tentang siapa yang bertanggung jawab atas nasib korban dan apa yang sebenarnya terjadi di balik tembok Delta Spa Pejaten? (rpi/raa)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral