news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kabar Buruk! Kota Medan Diselimuti Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Tembus 38,2 Derajat Celcius.
Sumber :
  • istimewa

Kenapa Belakangan Ini Cuaca Terasa Panas Sekali? BMKG Bilang…

BMKG ungkap penyebab cuaca makin panas di Indonesia. Langit minim awan, radiasi matahari meningkat, dan posisi matahari bergeser ke selatan jadi faktor utama.
Selasa, 14 Oktober 2025 - 15:06 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.comCuaca panas yang belakangan ini dirasakan di berbagai wilayah Indonesia bukan sekadar perasaan semata. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, peningkatan suhu udara terjadi karena minimnya tutupan awan dan meningkatnya radiasi matahari di beberapa wilayah.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, cuaca yang terasa semakin terik dipicu oleh langit yang cenderung cerah tanpa banyak awan, sehingga sinar matahari langsung menembus permukaan bumi tanpa hambatan.

“Kenapa terasa makin panas? Pertama, minim tutupan awan, sinar matahari langsung menembus tanpa hambatan,” ujar Dwikorita kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

Radiasi Matahari Meningkat di Wilayah Jawa hingga Bali

Dwikorita menambahkan, selain langit cerah, radiasi matahari yang meningkat menjadi penyebab utama cuaca terasa lebih panas dari biasanya. Kondisi ini paling terasa di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, yang memiliki intensitas paparan sinar matahari tinggi serta kelembapan rendah.

“Radiasi matahari meningkat, terutama di wilayah daratan seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” jelasnya.

Peningkatan suhu ini membuat banyak warga mengeluhkan udara yang terasa menyengat bahkan sejak pagi hari. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Denpasar, hingga Kupang mencatat suhu maksimum harian mencapai 35–37 derajat Celsius dalam beberapa hari terakhir.

Pengaruh Pancaroba dan Pergeseran Posisi Matahari

BMKG juga menjelaskan bahwa Indonesia sedang memasuki masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau menuju musim hujan. Pada periode ini, cuaca cenderung tidak menentu, dengan siang hari sangat panas dan malam hari mulai berawan atau turun hujan ringan di beberapa daerah.

Selain itu, posisi semu matahari yang kini bergeser ke arah selatan juga turut memperkuat intensitas panas di wilayah selatan khatulistiwa, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, fenomena ini terjadi secara alami setiap tahun saat transisi musim.

“Sekarang matahari berada di selatan wilayah Indonesia. Karena itu, radiasi lebih intens di daerah-daerah tersebut, membuat udara terasa lebih panas,” jelasnya.

La Nina Lemah Diprediksi Mulai Oktober

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral