- istimewa
Tokoh Agama dan Masyarakat Papua Ikut Klarifikasi Soal Isu TNI Gunakan Bom di Kiwirok, Sebut Fitnah Lama OPM
Ia menambahkan, pola yang digunakan OPM sudah berulang: menyebarkan hoaks dan propaganda digital untuk membentuk citra negatif terhadap TNI dan pemerintah Indonesia. Menurutnya, masyarakat kini sudah lebih cerdas dalam menyaring informasi.
“Hoaks adalah senjata baru kelompok separatis. Mereka ingin menebar ketakutan dan perpecahan. Tapi masyarakat Papua sudah tahu siapa yang benar-benar bekerja untuk rakyat,” ujarnya.
Pernyataan para tokoh ini memperkuat bahwa narasi TNI menggunakan bom di Kiwirok hanyalah manipulasi informasi. Di lapangan, TNI justru menjalankan misi kemanusiaan, termasuk menyalurkan bantuan logistik, melindungi tenaga pendidik, serta membantu pemulihan fasilitas umum yang rusak akibat aksi kekerasan OPM.
Peristiwa di Kiwirok kembali menjadi pengingat bahwa perang informasi kini menjadi bagian dari konflik Papua. Ketika fakta dibalik, masyarakat sipil menjadi korban utama. Karena itu, tokoh-tokoh setempat mengimbau agar masyarakat Papua dan dunia internasional berhati-hati terhadap berita tanpa sumber yang jelas, terutama yang beredar di media sosial simpatisan kelompok separatis.
Dengan pernyataan tegas dari tokoh agama dan masyarakat, isu penggunaan bom oleh TNI terbukti hoaks, sekaligus memperlihatkan bahwa OPM kembali memainkan narasi lama untuk menutupi kekerasan yang mereka lakukan sendiri. (nsp)