news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • Aldi Herlanda/tvOnenews

Cak Imin Rilis Call Center 158 Khusus Infrastruktur Pondok Pesantren

Menko PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, merilis layanan call center untuk menangani dan memantau kondisi infrastruktur pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:35 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, merilis layanan call center khusus untuk menangani dan memantau kondisi infrastruktur pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Langkah ini untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Prabowo Subianto pasca insiden robohnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Call center ini kita siapkan agar semua pihak bisa melaporkan dengan cepat bila menemukan masalah infrastruktur di pesantren. Harapannya, pendataan bisa lebih akurat dan penanganan bisa dilakukan lebih cepat,” ujar Cak Imin dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

Layanan call center tersebut dapat dihubungi melalui (021) 158 untuk pengguna Telkomsel dan Tri, atau 158 untuk pengguna provider lainnya.

“Terus terang call center ini akan kita buka, tapi mohon betul masyarakat jangan asal-asalan menggunakannya,” kata Cak Imin.

“Kita itu sering kali punya call center malah menjadi sampah. Tapi untuk kali ini, tolong betul-betul call center ini dimanfaatkan untuk emergency. Mari kita gotong royong saling memberi informasi dan taktis, jangan menjadikan ini main-main," sambungnya.

Menurut Cak Imin, langkah ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat sistem pengawasan, pendataan, dan penanganan cepat atas kondisi fisik bangunan pesantren.

“Adapun jam layanan call center mengikuti jam pelayanan publik Kementerian PU yaitu 08.30 wib - 15.30 WIB,” jelasnya.

Cak Imin berharap masyarakat dan pengelola pesantren dapat berpartisipasi aktif memberikan laporan yang akurat, sehingga tidak ada lagi kasus infrastruktur pesantren yang membahayakan keselamatan santri dan tenaga pengajar.

Dia juga mengingatkan agar peristiwa di Ponpes Al Khoziny menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Dia menegaskan tragedi tersebut tidak boleh terulang lagi ke depannya.

“Cukup Al Khoziny yang terakhir. Kita tidak ingin ada lagi santri atau guru menjadi korban karena kelalaian infrastruktur. Sejak sekarang, mari kita awasi dan tangani bersama setiap potensi bahaya,” pungkasnya. (saa/iwh)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral