- Istimewa
Genosida di Gaza Masih Berlangsung, Buruh dan Ojol Geruduk Kedubes AS
Jakarta, tvOnenews.com - Buruh hingga ojol geruduk Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Selasa 7 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB.
Aksi yang diinisiasi oleh Perhimpunan Pekerja Indonesia (PPI) bersama Federasi SPEED (Federasi Serikat Pengemudi Daring) dan elemen Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) itu menyikapi soal genosida besar-besaran terjadi di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Ketua Umum Perhimpunan Pekerja Indonesia (PPI) Ricardo Lumalessil menyebutkan, sebagai bagian integral dari bangsa yang mencintai kemerdekaan, maka para pekerja, buruh dan supir ojol turut bergerak menyuarakan penghentian genosida di Gaza, Palestina.
“Kami bukan diplomat. Kami bukan elite. Kami hanyalah buruh dan pengemudi yang tahu bagaimana rasanya ditindas dan dikorbankan. Dan karena itu, kami tidak bisa diam. Gaza adalah luka kita semua," ujar Ricardo dalam keterangannya saat aksi, Selasa (7/10/2025).
Ricardo menyebut, realitas saat ini di Gaza adalah bom masih dijatuhkan, rumah sakit dihancurkan, anak-anak dibunuh, dan bantuan kemanusiaan diblokir.
Ia menyebut, Amerika Serikat terus mempersenjatai dan membela Israel, sementara lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan ILO kehilangan kredibilitasnya dalam menghentikan kekejaman ini.
“Kami kecewa pada PBB. Kami kecewa pada ILO. Dunia internasional tidak bisa terus menonton pembantaian ini tanpa bertindak. Diam adalah bentuk keterlibatan," ungkap dia.
Ia menyebut, aksi ini bukan sekadar protes, melainkan pernyataan nurani dari buruh dan pekerja jalanan Indonesia yang tidak mau menjadi penonton atas tragedi kemanusiaan di Gaza.
“Jika lembaga global bisu, maka suara rakyat pekerja akan menggema. Kami tidak akan tinggal diam ketika anak-anak dibunuh dan dunia memilih melupakan," paparnnya.
Ia menyebut, aksi pekerja, buruh dan driver ojol bela kemanusiaan di Palestina bukan isu politik, tetapi soal nyawa manusia.
"Ini soal keberpihakan terhadap yang tertindas. Dan kami memilih untuk berdiri bersama Palestina," lanjutnya.
Ricardo menyebut, ada lima tuntutan aksi buruh dan ojol untuk keadilan kemanusiaan yaitu hentikan seluruh bentuk genosida dan agresi militer Israel terhadap rakyat Palestina, desak PBB untuk bertindak nyata bukan hanya mengutuk.