- Antara
Tegas, Anggota DPR RI Minta Sanksi Tegas Jika Ada Kelalaian dalam Insiden Ambruknya Bangunan di Ponpes Al Khoziny
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi VIII DPR RI Atalia Praratya meminta ada tindakan yang tegas jika terbukti adanya kelalaian dalam insiden robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Atalia menegaskan, bahwa sudah menjadi konsekuensi jika adanya kelalaian maka proses hukum harus ditegakkan.
"Jika memang terbukti seluruh dugaan kelalaian tersebut, maka sudah selayaknya ada pertanggungjawaban hukum yang tegas," kata dia kepada wartawan, Senin (6/10).
Di sisi lain terkait pencabutan izin Atalia menerangkan hal ini perlu dilihat secara proporsional. Namun yang terpenting saat ini bagaimana kejadian serupa tidak kembali terjadi.
- Ilham Ariyansyah/tvOne
"Soal pencabutan izin, saya kira perlu dilihat secara proporsional. Jika terbukti beberapa hal tadi, seperti ada kelalaian berat dan pelanggaran prosedur, maka sanksi tegas harus diberikan," ungkapnya.
Sebelumnya, bangunan yang berada di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9).
Akibat dari kejadian tersebut, puluhan orang dikabarkan meninggal dunia.
Berdasarkan data Basarnas, total korban meninggal dunia sudah mencapai 61 orang per tanggal 6 Oktober 2025. Kemudian, jumlah yang selamat mencapai 104 orang.
Meninggal dunia 61 orang, selamat 104 orang. Jumlah korban yang dievakuasi Tim SAR Gabungan, 74 orang (6 body part)," kata Yudhi Bramantyo dalam keterangan tertulis, Senin.
"Total terdapat 8 (delapan) korban dan 1 (satu) body part berhasil diekstrikasi dan dilanjutkan evakuasi pada H.8 di sektor A3 dan A2," lanjutnya.
Ia menjelaskan Basarnas dan tim gabungan yang lainnya masih melakukan proses evakuasi pencarian korban.
Tim gabungan juga sedang melakukan pembersihan puing di sisi utara bangunan ponpes yang ambruk.
"Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama," pungkasnya. (aha/muu)