- Istimewa
Anak Berkebutuhan Khusus Berharap Program Makan Bergizi Gratis Tak Berhenti: Bantu Tingkatkan Gizi Seimbang
Jakarta, tvOnenews.com - Suasana haru bercampur bahagia mewarnai halaman SLB Patriot, Tasikmalaya, saat puluhan anak berkebutuhan khusus menerima paket Makan Bergizi Gratis (MBG).
Mereka yang bersekolah dari jenjang SD hingga SMA tampak bersemangat menghampiri mobil distribusi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan 113 paket makanan sehat pada Rabu pagi.
Kepala SLB Pendidikan Patriot, Eulis Siti Hasanah, menegaskan keberadaan MBG sangat penting bagi anak-anak istimewa tersebut.
“Alhamdulillah dengan adanya MBG sangat membantu meningkatkan gizi seimbang. Anak-anak senang dan bahagia. Anak-anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan mereka,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).
Menurut Eulis, selain meningkatkan kesehatan siswa, program ini juga meringankan beban keluarga.
“Ibunya nggak sempat masak di rumah karena mendampingi anak-anaknya bersekolah. Jadi mengurangi beban keluarga,” katanya.
Hari itu menu MBG terdiri dari nasi putih, ayam, tahu pepes, sayur capcay wortel dan brokoli, serta buah kelengkeng. Seorang siswa autis hiperaktif, Raka (11), bahkan tak kuasa menahan kegembiraannya. “Enak,” ucapnya singkat sambil lahap menyantap hidangan.
Tak hanya membantu kebutuhan gizi, MBG juga menjadi sarana komunikasi unik. Para pekerja dapur kerap menemukan secarik kertas berisi pesan dari murid penerima manfaat. Mereka menyebutnya “surat cinta”.
“Jumlahnya banyak. Tiap hari kami kumpulkan kertas-kertas yang ada tulisan tangan dari murid-murid penerima manfaat MBG. Kami menyebutnya surat cinta,” tutur Irwan Komar, asisten lapangan dapur MBG Ganda Saputra Makmun.
Isi kertas itu beragam, mulai dari permintaan menu spaghetti hingga pujian sederhana.
“Kami tidak membuang surat-surat cinta ini. Tiap hari kami kumpulkan. Kami baca dan tidak semua permintaan bisa kami turuti,” kata Irwan.
Ketua Yayasan Ganda Saputra Makmun, Dadan Daruslan, menambahkan bahwa distribusi MBG berjalan sejak Juni 2025 dengan melibatkan 50 tenaga kerja lokal dan tiga tenaga ahli gizi dari Badan Gizi Nasional.
“Kita merekrut tenaga kerja lelaki dan perempuan dari sekitar lingkungan. Umur pekerja antara 21 tahun sampai 50 tahun,” jelasnya.