- Agus Wibowo/tvOne
Pacitan Mencekam, Pelaku Pembunuhan di Desa Temon Masih Berkeliaran Warga Tak Izinkan Anak-anaknya Pergi Sekolah
Pacitan, tvOnenews.com - Kasus penyerangan hingga berakhir pembunuhan satu keluarga di Desa Temon, Pacitan menggegerkan warga.
Pasca tragedi berdarah, pada Sabtu (20/9/225) malam, sektor pendidikan di Desa Temon lumpuh total. Tujuh sekolah yang ada di wilayah tersebut terpaksa diliburkan.
Para wali murid mengambil inisiatif, agar putra putrinya tidak berangkat ke sekolah untuk sementara waktu.
Hal ini bukan tanpa sebab, pelaku pembunuhan berinisial AS, warga asal Desa Kayen, Kecamatan Pacitan Kota itu hingga kini masih dalam pencarian.
- tim tvone - agus wibowo
Di sejumlah sekolah yang ada di desa tersebut, terlihat memang tidak ada kegiatan pembelajaran.
Begitu pula aktivitas warga, sebagian tampak seperti biasa, sebagian lagi menutup rapat daun pintu rumah mereka.
Di SMP PGRI Temon misalnya, sekolah yang beralamatkan di RT 03, RW 02, Dusun Drono, pada Senin ini nampak tidak ada aktifitas belajar mengajar.
Gerbang hingga ruang kelas tampak dikunci, dan tidak ada satu pun murid atau guru yang berada di sekolah itu.
Kemudian di SDN 2 Temon, di sekolah salah satu korban pembacokan ini juga terlihat tidak ada aktivitas pembelajaran, hanya beberapa guru yang memberikan oembelajaran via daring.
Mulai Minggu malam kemarin, para guru di SDN itu telah melakukan komunikasi, koordinasi dengan para orang tua murid. Para murid menyatakan belum berani masuk ke sekolah.
- Agus Saptono/tvOne
Pun para orang tua yang juga belum berani mengantar putra-putrinya ke sekolah.
Hal ini mengingat kondisi di Desa Temon yang bisa dibilang belum kondusif, dan jarak tempuh dari rumah ke sekolah cukup jauh.
"Dari 103 murid (kelas I-VI), itu kita list tadi malam, ada 98 anak menyatakan tidak berani ke sekolah. Kemudian kepala sekolah koordinasi dengan pengawas, akhirnya disepakati mulai dari SDN Temon 1 sampai 4 itu belajar daring," ujar Sumaryati, guru kelas 3 SDN 2 Temon, Senin (22/09/2025).
"Gurunya tetap masuk, kita buat pembelajaran, tugas-tugas lewat daring. Kami juga komunikasi dengan wali murid untuk mendampingi pembelajaran putra putrinya. Jadi tidak libur, mulai jam pertama sampai jam pulang sekolah, itu ada tugas-tugasnya," sambungnya