- Istimewa
Dorong Produk IP Lokal Halal Go Global, HCI Sabet Penghargaan di China
Jakarta, tvOnenews.com - HIPMI Culinary Indonesia (HCI) meraih Global Partnership Award 2025 sebuah jaringan pameran makanan internasional yang berlangsung di SIAL, China.
Ketua HCI, Cikhita Sebayang mengatakan penghargaan ini sekaligus panggilan bagi semua pemangku kepentingan untuk semakin mengangkat Intellectual Property (IP) lokal terutama produk halal agar mampu tampil dan bersaing di panggung global.
“Bagi para pelaku usaha Food dan Beverage (F&B), penghargaan yang diterima HCI menjadi sinyal, bahwa organisasi ini merupakan mitra strategis yang dapat membantu mereka menembus pasar internasional,” kata Cikhita, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Chikita mengajak para pelaku usaha, kreator, hingga pengusaha kuliner halal untuk mengembangkan ide kreatif lokal.
Langkah ini guna memastikan standar halal terpenuhi mulai dari sertifikasi, bahan baku, hingga proses produksi, terpenuhi dan memanfaatkan dukungan skala usaha.
“HCI berkomitmen membantu UKM untuk scale-up dari produksi, branding, pemasaran digital, hingga membangun kemitraan internasional. Hal ini menjawab tantangan UKM yang seringkali terbatas dalam dukungan finansial dan logistik,” paparnya.
Cikhita menuturkan pencapaian HCI sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar halal global.
Ia menegaskan kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan institusi pendukung sangat krusial.
Karenanya, kata Cikhita, mengajak seluruh pihak untuk terus bekerja sama, memperkuat infrastruktur dan kapasitas IP lokal, serta memanfaatkan peluang pasar global yang terus tumbuh.
Ia mengatakan dengan sinergi ini Indonesia tidak hanya menjadi konsumen besar produk halal tetapi juga produsen dan inovator yang mampu menyumbang produk berkualitas tinggi, lestari, dan sesuai standar global.
“Penghargaan Global Partnership Award 2025 ini membuktikan bahwa kerja sama dan kolaborasi kita di tingkat internasional nyata hasilnya. Namun, ini baru langkah awal,” paparnya.
Selain itu, Cikhita menuturkan keberhasilan HCI di ajang SIAL Shenzhen 2025 tak lepas dari strategi pemerintah yang mendorong subsektor kuliner sebagai tulang punggung ekonomi kreatif.
“Tantangan Industri Kuliner halal, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menempatkan kuliner sebagai prioritas pengembangan sejalan dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat gastronomi dunia pada 2045,” ucap Cikhita Sebayang.
Cikhita membeberkan, dukungan pemerintah diberikan melalui penguatan branding kuliner nusantara, sertifikasi usaha, hingga fasilitasi partisipasi pelaku industri pada ajang internasional, seperti SIAL, World Halal Food, dan berbagai festival kuliner global.
“Dengan kontribusi lebih dari Rp1.300 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) serta menyerap jutaan tenaga kerja, subsektor kuliner telah menjadi motor utama dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Indonesia,” paparnya
Cikhita mengatakan penghargaan di SIAL Shenzhen 2025 menjadi momentum penting bagi HCI untuk meningkatkan daya saing di industri kuliner Indonesia di panggung global.
“Saya mengajak seluruh pelaku usaha kuliner, pemerintah, dan institusi pendukung untuk mengembangkan ide kreatif lokal menjadi produk yang kuat IP‑nya, memastikan seluruh aspek kehalalan terpenuhi, memanfaatkan peluang pasokan ke pasar global yang besar dan mendukung UKM agar mampu scale‑up dari produksi, branding, pemasaran digital, hingga mendirikan kemitraan internasional,” pungkasnya. (raa)