news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Konferensi pers kasus penculikan-pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih, Selasa (16/9/2025).
Sumber :
  • Rika Pangesti/tvOnenews

Rangkaian Peristiwa Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BRI Korban Sempat Akan Dibawa...

Polda Metro Jaya memaparkan kronologi penculikan Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37), yang berakhir dengan penemuan jasad korban di persawahan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Selasa, 16 September 2025 - 18:06 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Polda Metro Jaya memaparkan kronologi penculikan Kepala Cabang Bank BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37), yang berakhir dengan penemuan jasad korban di persawahan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.

Rencana awalnya, korban hendak dibawa ke sebuah safehouse, namun tidak terlaksana.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengungkapkan bahwa pada 12 Agustus 2025, pelaku C alias Ken bersama DH berkomunikasi melalui WhatsApp.

Keduanya sepakat memilih opsi pertama, yakni memaksa korban dengan kekerasan lalu melepaskannya.

Empat hari kemudian, 16 Agustus, DH kembali bertemu JP untuk mencari kelompok yang bisa melancarkan aksi penculikan, baik dari kalangan sipil maupun aparat.

Sehari setelahnya, 17 Agustus, JP menemui N di kawasan Cibubur guna menindaklanjuti rencana tersebut. Malam harinya sekitar pukul 20.00 WIB, DH, JP, dan AAM berkumpul di rumah N untuk membicarakan persiapan penculikan.

“Pertemuan itu membahas langkah-langkah persiapan penculikan terhadap korban,” kata Wira.

Lalu pada 18 Agustus, DH, AAM, dan N kembali mengadakan pertemuan. Dalam rencana tersebut, DH dan AAM ditugaskan mencari alamat dan membuntuti korban, sementara JP membentuk tim lain dengan bantuan AW untuk pelaksanaan penculikan.

“N kemudian menghubungi FH yang disiapkan memimpin tim penculik. Pada 19 Agustus sekitar pukul 10.00 WIB, F menghubungi E dan bersepakat bertemu di kawasan Cijantung. Tak lama, E datang bersama B, R, dan A,” ujar Wira.

Dalam pertemuan itu, F menunjukkan foto korban kepada tim eksekutor sebelum diserahkan ke kelompok yang dipimpin JP.

“Selain itu, tim yang bertugas melakukan pengawasan maupun penculikan diarahkan ke safehouse. Lokasi itu disiapkan agar korban bisa dipaksa melakukan pemindahan dana,” jelasnya.

Pada 20 Agustus sore, korban akhirnya diculik menggunakan mobil putih, peristiwa yang sempat terekam CCTV dan beredar luas di media sosial.

Korban kemudian dipindahkan ke mobil Fortuner hitam di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, sekitar pukul 21.00 WIB.

“Setelah berada dalam penguasaan JP, N, U, dan D, korban seharusnya dibawa ke safehouse yang telah disiapkan. Namun tim penjemput tidak pernah datang. Saat itu kondisi korban sudah lemah,” ungkap Wira.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral