- Taufik Hidayat/tvOnenews.com
Simposium Perumahan 2025: 800 Pemangku Kepentingan Siap Gotong Royong
Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank), REI serta asosiasi pengembang properti, konstruksi, dan industri bahan bangunan akan menyelenggarakan Pertemuan dan Symposium Perumahan di Balai Sarbini, Lippo Mall Nusantara Jakarta pada Selasa (16/09/2025).
Agenda ini akan menjadi pertemuan besar yang menghadirkan lebih dari 800 pelaku utama lintas pemangku kepentingan dari sektor perumahan, properti, konstruksi, material bangunan, perbankan, dan jasa terkait.
Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menjadikan sektor perumahan sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional menuju target 8 persen PDB.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, Kadin mendorong dunia usaha untuk aktif mengambil bagian dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.
“Ini bukan hanya peluang bisnis, tetapi juga kontribusi nyata kita dalam membangun bangsa, membuka lapangan kerja, dan menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi rakyat,” kata Anin di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia James T. Riady menambahkan bahwa KUR Perumahan adalah kesempatan emas untuk gotong royong.
Kata dia, pemerintah memberi fasilitas, dunia usaha memberi inovasi dan efisiensi, masyarakat memperoleh hunian.
“Mari kita jadikan sektor perumahan motor pertumbuhan nasional,” tutur James.
Sementara itu, Ketua Satgas Perumahan Hasyim Djojohadikusumo mengatakan, perumahan bukan hanya bisnis, tapi misi sosial dan kebangsaan.
“Melalui KUR Perumahan dan skema pembiayaan lainnya, kita bisa memperluas akses hunian layak, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan menggerakkan roda ekonomi nasional,” kata Hasyim.
Lebih jauh, Menteri (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, sektor perumahan adalah urat nadi pembangunan bangsa.
Melalui kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan perbankan, dipastikan setiap keluarga Indonesia memiliki akses hunian layak, sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat secara berkelanjutan.
Lebih jauh, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, pertumbuhan 8 persen PDB hanya dapat dicapai bila sektor-sektor dengan multiplier effect besar digerakkan.
“Perumahan dan konstruksi adalah salah satunya. Inovasi pembiayaan seperti KUR Perumahan menjadi katalis penting untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” ungkapnya.