- Istimewa
Ini Tampang Dua Tersangka Pengintai Kepala Cabang BRI Cempaka Putih Sebelum Diculik
Jakarta, tvOnenews.com – Polisi mengamankan dua tersangka yang diduga kuat terlibat dalam aksi penculikan-pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat berinisial MIP (37).
Kedua pelaku diketahui merupakan bagian dari tim pengintai (surveillance) yang memantau gerak-gerik korban sebelum akhirnya diculik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa kedua tersangka, yakni Eka dan Wiranto, telah ditangkap di dua lokasi berbeda.
“Eka diamankan di Jalan Pluit Selatan Raya No. 4, Penjaringan, Jakarta Utara. Sedangkan wiranto ditangkap di sebuah warung di kawasan Rawapalangan, Cikarang Barat,” ungkap Ade Ary kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).
- Istimewa
Menurut Ade Ary, peran keduanya cukup krusial dalam skenario penculikan tersebut.
Mereka bertugas memantau aktivitas harian korban untuk menentukan waktu yang tepat dalam melancarkan aksinya.
“Tim kami telah mengidentifikasi peran mereka sebagai pengintai. Mereka mengikuti dan mengamati korban dalam beberapa hari sebelum penculikan dilakukan,” tambahnya.
Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami peran kedua tersangka lebih lanjut dan memburu pelaku lain yang diduga terlibat dalam jaringan penculikan ini.
Polisi juga tengah mengumpulkan bukti tambahan dan melakukan pemeriksaan intensif terhadap Eka dan Wiranto guna mengungkap motif serta aktor intelektual di balik penculikan terhadap Kacab BRI tersebut.
Sebelumnya, misteri di balik kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, MIP (37), semakin terkuak.
- Istimewa
Salah satu tersangka, yakni Rohmat Sukur (RS), menjadi otak di balik tim pantau sebelum korban dihabisi.
Penangkapan Rohmat berlangsung dramatis di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Sebelumnya, polisi sempat menyatroni rumahnya di kawasan Candisari, tapi yang bersangkutan lebih dulu melarikan diri. Tim buru sergap pun tak tinggal diam.
“Akhirnya tim berhasil melacak RS ke persembunyiannya di Jalan Handayani, Sendangrejo, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat. Di sana dia kami tangkap tanpa perlawanan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (27/8/2025).
Lebih mengejutkan, Rohmat ternyata bukan sekadar pelaku kecil. Ia berperan besar dengan membentuk tim pantau untuk membuntuti aktivitas korban serta menyiapkan tim IT yang membantu kelancaran aksi penculikan.
“RS ini bagian penting, dia yang menyiapkan tim pantau korban dan tim IT,” ujar Ade Ary.
Untuk diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban diduga diculik terlebih dahulu.
Hal tersebut terkuak dari rekaman kamera CCTV yang merekam korban diangkut paksa beberapa orang.
Saat itu korban tengah meeting dengan pihak Lotte Grosir secara offline di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada 20 Agustus 2025.
Jasad korban ditemukan esok harinya pada 21 Agustus 2025. Tubuhnya berada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Saat ditemukan, jasadnya dalam kondisi tragis dengan tangan dan kaki terikat, mata dilakban.
Polda Metro Jaya sejauh ini berhasil meringkus 15 orang yang diduga kuat terlibat dalam aksi keji tersebut.
Yang baru dibeberkan yakni pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono (DH), YJ, AA dan C. Mereka adalah aktor intelektual. Lalu ada AT, RS, RAH, dan RW alias Eras. Mereka merupakan pelaku penculikan. (rpi/muu)