- ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc
Terungkap, Kode Keras Wamenaker Noel Minta Ducati ke Sultan Kemenaker
Jakarta, tvOnenews.com - Terungkap, kode keras Wamenaker, Immanuel Ebenezer atau Noel minta Ducati ke Sultan Kemenaker. Hal ini diungkapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, penyidik KPK mengamankan barang bukti berupa uang tunai dan 22 kendaraan, terdiri atas 15 mobil dan 7 sepeda motor saat OTT yang melibatkan mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel. Selain itu, turut disita uang tunai sekitar Rp170 juta dan USD 2.201.
Dari OTT tersebut, terungkap fakta mengejutkan bahwa Noel Ebenezer diduga menerima satu unit motor mewah Ducati dari pegawai Kemenaker.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto menuturkan, pemberian motor tersebut berawal dari obrolan santai antara Noel Ebenezer dengan Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker, Irvian Bobby Mahendro (IBM).
"Saat minta motor, IEG ngomong ke IBM: 'saya tahu kamu main motor besar. Kalau untuk saya (IEG), cocoknya motor apa?'" jelas Setyo dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Minggu, (24/8/2025).
Obrolan ringan itu ditangkap Irvian sebagai ‘permintaan’ Noel untuk dibelikan motor gede tersebut.
"Kemudian IBM membelikan, dan kirim ke rumahnya IEG, satu Ducati," ujarnya.
Tak hanya itu, Setyo menjelaskan bahwa pembelian Ducati tersebut dilakukan secara off the road tanpa kelengkapan surat-surat resmi.
Cara ini diduga digunakan untuk menutupi jejak transaksi dan mengaburkan sumber pemberian.
Kode keras ‘motor gede’ dari Noel Ebenezer kepada Irvian bukan tanpa alasan.
Sebab, dari penyelidikan KPK, terungkap hanya Irvian Bobby Mahendro dari 10 tersangka yang dijuluki ‘Sultan’ oleh eks Wamenaker tersebut.
Irvian Bobby Mahendro sempat menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker tahun 2022-2025.
Ia diduga operator pemerasan sertifikasi K3, dan pihak yang paling banyak menerima aliran dana dari kasus tersebut hingga Rp69 miliar.
Setyo mengatakan Immanuel Ebenezer hanya memberikan julukan ‘Sultan’ kepada Irvian Bobby karena yang bersangkutan merupakan sosok yang dinilai memiliki banyak uang di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemenaker.
"IEG menyebut IBM sebagai ‘Sultan’, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwasnaker dan K3," bebernya.