- istimewa
Pengakuan Mencengangkan Ibu RT soal Penculik Kacab Bank di Jakarta: Rame-rame Sih
Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini publik dicengangkan oleh pengakuan Ibu RT soal penculik Kacab Bank di Jakarta. Pasalnya, Ibu RT rumah tempat tinggal ketiga pelaku, Sella (48) ceritakan, bahwa rumah yang ditempati oleh para pelaku sempat menjadi sitaan bank.
Sebelum ditempati oleh para pelaku, rumah itu sudah lama kosong.
"Sebelum dia tempatin (rumah) kosong hampir setahun. Dulunya warga saya di situ tinggal. Dia KTP, KK, warga saya, asli jakarta. Cuman entah kenapa tiba-tiba 'bu saya pamit mau pindah', terusnya selama itu kosong, 4 bulanan kosong. Dua bulan ke sini ada pelang di situ, 'Rumah ini sengketa, sedang dalam pengawasan bank'," beber Sella saat ditemui di lokasi, Sabtu (23/8/2025).
Sella menjelaskan, ketiga pelaku mulai menempati rumah tersebut sejak 20 Juni 2025.
Dia mengatakan ketiga pelaku tinggal secara beramai-ramai dalam rumah tersebut, namun hanya dua orang yang dia kenal.
"Rame-rame sih. Ya (saya kenal) itu yang Berto, Eras, itu tinggal di situ. Yang saya tahu cuma dua nama itu aja," jelas Sella.
Dia menjelaskan sudah sempat meminta identitas dari dua pelaku yang dikenalinya tersebut.
Namun, sampai polisi melakukan penangkapan, keduanya belum juga menyerahkan data diri ke pihak RT.
"Itu dia, saya nggak tahu (total berapa orang yang tinggal di dalam rumah). Kan KTP sama KK belum saya terima, belum dikasih-kasih," ujar Sella.
Meski begitu, dia mengungkapkan bahwa selama ketiga pelaku tinggal di rumah tersebut, semua berjalan baik-baik saja. Malahan, ketiga pelaku pun termasuk dikenal baik di lingkungan.
"Di situ aktifitas mencolok nggak ada. Paling kumpul-kumpul, pergi. Orang-orangnya juga baik, sopan, suka nyapa, kayak tetangga tetangga lain pada umumnya," kata Sella.
"Malah pas awal datang kan saya bilang, 'pokoknya ikut jaga lingkungan, namanya tinggal bertetangga'. Nah mereka di situ malah bilang, 'ibu tenang aja, kami bakal bantu jaga keamanan di sini'," ungkapnya.
Sella juga mengatakan selama ketiga pelaku tinggal di lingkungan, tidak ada yang mengetahui pekerjaan ketiganya.