- Istimewa
Saham BCA Terjun ke Rp 8.700, Gejolak Nikita Mirzani & Skandal BLBI Ikut Jadi Sorotan!
Jakarta, tvOnenews.com – Pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada perdagangan hari ini berada di bawah level psikologis Rp 9.000 per saham. Hingga pukul 14.35 WIB, saham BBCA tercatat di level Rp 8.700 atau turun 0,85 persen setara 75 poin dari pembukaan.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai secara fundamental BBCA masih tergolong kuat. “Kalau BCA solid lah, fundamentalnya solid,” ujarnya. Menurut Nafan, target harga jangka panjang BBCA seharusnya berada di kisaran Rp 12.500 per saham, didukung pertumbuhan kredit berkualitas dan penurunan suku bunga acuan BI.
Meski demikian, tren sejak awal tahun menunjukkan saham BBCA telah terkoreksi sekitar 10,08 persen dari posisi Januari 2025 di level Rp 9.675. Pergerakan ini memicu spekulasi pasar, apalagi ditengah munculnya dua isu besar yang menyeret nama BCA.
Kasus Nikita Mirzani dan Sorotan ke BCA
Aktris Nikita Mirzani meluapkan kekecewaan usai data mutasi rekening pribadinya terungkap dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di PN Jakarta Selatan, Kamis (14/8).
Nikita mengaku terkejut karena rekening korannya diberikan pihak bank kepada penyidik tanpa pemberitahuannya. Ia menegaskan sebagai nasabah prioritas, ia merasa privasinya dilanggar.
“Rekening itu bukan cuma soal kasus dengan Reza Gladys, tapi juga ada pembayaran dari film, endorse, dan off-air nyanyi. Bayaran saya bisa Rp 125 juta untuk tampil 45 menit,” ungkap Nikita. Ia berencana mensomasi bank setelah proses hukum selesai.
Kasus ini memicu diskusi publik soal keamanan dan kerahasiaan data nasabah, di tengah sensitivitas reputasi bank besar seperti BCA.
Isu BLBI dan Wacana Pengambilalihan Saham BCA
Di sisi lain, ekonom UGM Sasmito Hadinegoro mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menindaklanjuti skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Ia menilai, pemerintah memiliki hak mengambil kembali 51 persen saham BCA tanpa membayar, demi mengamankan aset negara.
Sasmito, yang juga Ketua LPEKN, menyebut langkah ini penting untuk membongkar dugaan mafia keuangan yang menguasai aset hasil BLBI. Wacana pengambilalihan BCA ini disebut berkaitan dengan rencana penguatan Danantara sebagai entitas strategis negara di sektor keuangan.