- ANTARA
Harga Bawang Merah dan Cabai Rawit Meroket, Pemprov DKI Ungkap Penyebabnya
Jakarta, tvOnenews.com – Harga bawang merah dan cabai rawit merah di Jakarta melonjak, dipicu penurunan pasokan akibat kemungkinan gagal panen dan berkurangnya luas tanam.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun bergerak menjaga ketersediaan komoditas untuk menekan gejolak harga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan, mengungkapkan berdasarkan data Panel Harga Pangan Bapanas, harga bawang merah di tingkat produsen di Kabupaten Brebes berada di kisaran Rp36.333 per kilogram, turun dibanding sebelumnya.
Namun, data Info Pangan Jakarta (IPJ) mencatat harga di pasar ibu kota masih mencapai Rp58.231 per kilogram.
Sementara itu, harga cabai rawit merah berdasarkan IPJ mencapai Rp51.454 per kilogram, sedangkan data di tingkat produsen belum tersedia.
“Kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit merah dipengaruhi oleh supply-demand. Pada dasarnya kebutuhan kedua komoditas tersebut relatif stabil, jika supply kurang harga akan naik dan sebaliknya,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan teks, Selasa (12/8/2025).
Menurut Hasudungan, penurunan pasokan bawang dan cabai kemungkinan besar disebabkan kegagalan panen akibat serangan hama penyakit, berkurangnya populasi tanaman, atau menyusutnya luas tanam.
Petani cabai, kata dia, cenderung mudah beralih ke komoditas lain jika harga anjlok atau panen gagal, berbeda dengan petani padi yang tetap konsisten menanam meski harga rendah atau panen merugi.
“Hampir bisa dipastikan jika terjadi gagal panen atau harga murah, bulan-bulan berikutnya harga cabai akan mahal karena berkurangnya supply di tingkat petani,” jelasnya.
Hasudungan menegaskan, kunci stabilisasi harga cabai dan bawang merah adalah menjaga pasokan. Untuk itu, Pemprov DKI telah melakukan sejumlah langkah, di antaranya menanam 25.000 bibit cabai melibatkan masyarakat, terutama ibu rumah tangga, pada 18 Juli 2025.
Selain itu, Pemprov juga menggelar bimbingan pengolahan cabai dan bawang bagi pelaku UMKM catering, bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Jakarta, serta berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait distribusi dan ketersediaan komoditas di tingkat produsen. (agr/nba)