- Frits Floris/tvOne
Pangdam Udayana Kecewa Minta Investigasi Kematian Prada Lucky Transparan
Jakarta, tvOnenews.com - Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto meminta proses investigasi kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo dilakukan secara transparan dan profesional.
Prajurit TNI yang bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, NTT ini diduga tewas setelah dianiaya puluhan seniornya.
Prada Lukcy diduga dianiaya puluhan seniornya setelah diduga terlibat aktivitas LGBT.
Ada 24 oknum prajurit TNI diperiksa terkait kasus meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
- (ANTARA/Rolandus Nampu)
Waka Pendam IX/Udayana Letkol Inf. Amir Syarifudin di menyebut Pangdam merasa kecewa setelah mendengar kabar kematian Prada Lucky.
"Pangdam merasa kecewa atas kejadian ini, beliau marah sehingga langsung gerak cepat untuk investigasi, diminta segera respon agar kejadian ini mendapat jawaban yang tepat," kata Amir.
Amir menjelaskan pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Prada Lucky diduga akibat disiksa/dianiaya atau pun ada sebab lain mengingat tim investigasi dari Sub Detasemen Polisi Militer (Sudenpom) Kupang dan Intelijen masih melakukan penyelidikan.
"Kami tidak bisa jawab kalau ini penganiayaan atau tidak, alasannya karena itu tadi, semua itu bisa terjadi, bisa karena penganiayaan, bisa saja karena dia cedera lain," katanya.
Terkait saksi yang akan diterapkan bagi prajurit yang terbukti terlibat dalam kasus kematian Prada Lucky akan ditentukan oleh hakim saat persidangan.
Pihaknya berharap pendekatan humanis tanpa kekerasan guna meningkatkan sumber daya manusia prajurit TNI.
Berkaca dari peristiwa tersebut, pihaknya akan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan tugas di masing-masing satuan.
"Kami selalu melaksanakan pengawasan penekanan bahwa tidak boleh lagi (kekerasan) di era digital begini, yang perlu saat ini adalah mengedepankan atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kita kurangi yang namanya kontak kontak fisik, kita lebih mengedepankan yang namanya humanisme," pungkasnya.
Sebelumnya, Prada Lucky dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (6/8) pada 10.30 Wita setelah mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Aeramo, Nagekeo.