news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Roblox.
Sumber :
  • Roblox

Ramai soal Game Roblox Terancam Diblokir, PB E-Sports Indonesia Sarankan Orang Tua Periksa Rating Game yang Dimainkan Anak

Ramai dibicarakan terkait game Roblox terancam diblokir. Orang tua sebaiknya ikuti saran ini.
Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:30 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Ramai dibicarakan terkait game Roblox terancam diblokir.

Sebelumnya, pada Senin (4/5/2025) lalu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengingatkan bahaya permainan Roblox bagi para murid saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SDN Cideng 2 Jakarta Pusat.

Dia melarang para murid untuk bermain Roblox karena permainan tersebut menampilkan banyak adegan kekerasan.

“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek. Jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah, yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya,” ujarnya.

Pengurus Besar E-sports Indonesia (PB ESI) menyarankan orang tua untuk memeriksa rating dan berbagai fitur game yang sedang dimainkan oleh anak.

Tujuannya agar anak terhindar dari hal yang belum perlu diserap di usianya.

“Saya sarankan agar orang tua memeriksa rating game dan fitur interaksinya seperti chat global, pembelian dalam dan kekerasan seksual agar anak tidak terpapar hal yang belum mereka pahami,” ujar Wakil Ketua Bidang Kompetisi PB ESI Glorya Famiela Ralahallo dikutip dari ANTARA, Selasa (5/8/2025).

Dia menyebut orang tua perlu memahami game dengan sistem kompetitif yang saat ini banyak digandrungi seperti Mobile Legends, Free Fire, PUBG atau Valorant umumnya ditujukan untuk usia remaja hingga dewasa.

Pada usia anak-anak, kata dia, sebaiknya yang diberikan bersifat edukatif yang ringan seperti puzzle, game bahasa atau game strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.

Sementara itu, bagi anak usia yang lebih besar, game yang bersifat mendorong kreativitas atau kerja sama tim sudah bisa diberikan seperti Minecraft atau Roblox namun tetap dengan pengawasan yang cukup.

Dia menekankan sangat penting untuk melakukan pemantauan ketika anak bermain game, namun orang tua diharapkan juga tidak langsung melarang hingga anti terhadap game.

Terlebih lagi jika anak tersebut menunjukkan adanya minat atau bakat ke arah e-sports.

“Kami di PB ESI juga mendukung lahirnya talenta-talenta muda,” terangnya.

Glorya menyarankan, apabila anak merujuk pada ranah e-sports, orang tua dianjurkan untuk memberikan batasan waktu harian bermain game misalnya durasi 1-2 jam bagi usia SD dan SMP.

Lalu, orang tua membuat kesepakatan bersama anak.

Bisa dengan cara menyetujui waktu bermain game adalah setelah menyelesaikan tugas sekolah atau bermain di luar jam sekolah dan akhir pekan.

Pastikan juga ada waktu untuk aktivitas fisik dan interaksi sosial offline.

Di samping itu, kata Glorya, orang tua juga bisa memantau komunitas dan tim tempat anak bermain karena banyak interaksi online terjadi di luar jam main seperti lewat Discord atau grup chat.

“Bila anak serius ingin jadi atlet e-sports, arahkan dengan pendekatan akademis dan profesional,” terangnya.

Akan tetapi, apabila anak menunjukkan adanya kecanduan bermain game, Ella meminta agar anak segera dijauhkan dari game.

Adapun ciri-ciri anak kecanduan, yakni sulit berhenti, tantrum jika dilarang, penurunan prestasi akademik, gangguan tidur atau perubahan perilaku seperti menarik diri dari lingkungan sosial. (ant/nsi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral