- PKS
DPR Nilai Solusi Kemiskinan Ada di Sekolah Rakyat, Bukan Bansos
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai program Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis dan tepat sasaran dalam mengatasi masalah kemiskinan struktural.
Menurutnya, pendekatan pendidikan jauh lebih penting dibanding hanya menyalurkan bantuan sosial (bansos). Sebab, kata Fikri, bansos tersebut tak berdampak signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan.
“Presiden Prabowo ini bukan orang baru dalam dinamika bangsa. Beliau sudah lama terlibat dalam berbagai aspek kehidupan nasional, baik sebagai tentara, sebagai anak dari begawan ekonomi Indonesia, maupun sebagai tokoh yang memahami pahit getirnya persoalan negeri ini,” ujar Fikri dikutip dari Parlementaria, Selasa (5/8/2025).
“Presiden mungkin berpikir, ‘Jangan sampai saya jadi presiden, rakyat masih miskin terus, padahal negara ini kaya raya.’ Karena itu, beliau melihat ada yang keliru dalam pendekatan selama ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fikri menjelaskan lebih dari Rp500 triliun dari total APBN dialokasikan untuk berbagai bentuk bantuan sosial, termasuk bantuan langsung tunai dan subsidi di sektor kesehatan serta pendidikan.
Namun, hasilnya dianggap belum mampu secara signifikan menurunkan angka kemiskinan.
“Angka kemiskinan setiap tahun turunnya sangat tidak signifikan. Jadi, konsisten istikamah miskin. Kalau bisa, jangan begitu,” kata Fikri.
Atas hal ini, dia menilai, Sekolah Rakyat didirikan sebagai jalur alternatif yang lebih berkelanjutan untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan. Bukan melalui pola subsidi langsung, tetapi dengan memberdayakan masyarakat lewat akses pendidikan yang merata.
“Inilah kenapa Presiden Prabowo tidak lagi semata-mata memberikan bantuan tunai seperti conditional cash transfer, tapi langsung mengintervensi SDM-nya lewat pendidikan,” kata politisi PKS itu. (saa/nba)