- Julio Trisaputra/tvOnenews
PDIP: Berlebihan Kalau Anggap Pengibaran Bendera One Piece Tindakan Makar
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira meminta pengibaran bendera One Piece tidak perlu ditanggapi berlebihan.
Dia menyebut pengibaran bendera One Piece tidak perlu dianggap sebagai tindakan makar. Menurutnya, tindakan tersebut lebih kepada bentuk ekspresi masyarakat terhadap kondisi sosial-politik saat ini.
“Terlalu berlebih-lebihan kalau menganggap bendera One Piece sebagai tindakan makar," kata Andreas kepada media, Senin (4/8/2025).
Andreas menilai, alih-alih ditanggapi secara represif, pemerintah seharusnya melihat fenomena ini sebagai bentuk kritik simbolik dari masyarakat.
“Ini lebih pada bentuk ekspresi sebagian publik yang mengenal komik One Piece untuk menunjukkan adanya hal yang kurang beres dalam sistem kekuasaan,” kata Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI itu.
Dia lantas mengingatkan bahwa respons pemerintah yang terlalu keras justru bisa memicu sentimen negatif publik.
“Pemerintah yang bijak tentu akan melihat ini sebagai wahana introspeksi,” ungkap Andreas.
Fenomena pengibaran bendera bergambar tengkorak dengan topi jerami khas karakter Monkey D. Luffy dari manga dan anime One Piece belakangan marak dilakukan, terutama oleh sopir truk dan komunitas penggemar.
Mereka mengibarkannya di sejumlah titik sebagai bentuk kritik kepada pemerintah menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Dalam jagat fiksi One Piece, Jolly Roger memang merupakan simbol perlawanan terhadap kekuasaan absolut dan penindasan. (saa/iwh)