- dpr.go.id
Daftar Lengkap Komisaris Baru Transjakarta: Ada Johan Budi hingga Ketua GP Ansor Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) resmi mengumumkan jajaran baru dewan komisaris mereka pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Pergantian ini menandai penyegaran struktur pengawas di salah satu BUMD strategis milik Pemprov DKI Jakarta yang bergerak di sektor transportasi publik.
Dalam pengumuman resmi di akun Instagram @pt_transjakarta, perusahaan menyambut tiga sosok baru yang dipercaya mengemban amanah sebagai komisaris:
-
Johan Budi Sapto Pribowo
Jabatan: Komisaris
Latar belakang: Mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Staf Khusus Presiden, dan eks anggota DPR RI dari PDIP. Johan dikenal luas publik atas keterlibatannya dalam pemberantasan korupsi dan komunikasi politik nasional. -
Zudan Arif Fakrulloh
Jabatan: Komisaris
Latar belakang: Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN). Zudan juga dikenal sebagai birokrat senior dengan rekam jejak panjang dalam reformasi birokrasi dan administrasi pemerintahan. -
Muhammad Ainul Yakin
Jabatan: Komisaris
Latar belakang: Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) DKI Jakarta. Ainul dikenal aktif dalam kegiatan sosial-keagamaan dan organisasi kepemudaan berbasis keislaman di Ibu Kota.
Ketiga sosok ini ditunjuk menggantikan dua komisaris sebelumnya, yakni Mashuri Masyhuda dan Bambang Eko Martono, yang masa jabatannya telah berakhir.
"Selamat mengemban amanah baru. Terus hadirkan perubahan nyata demi transportasi publik yang lebih modern, aman, dan terjangkau," tulis manajemen Transjakarta dalam unggahan tersebut.
Penjelasan Gubernur Jakarta Soal Komisaris
Menanggapi penunjukan ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sempat menyampaikan pandangannya terkait pengisian posisi komisaris di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Menurutnya, penunjukan orang kepercayaan atau tokoh dengan kedekatan politik bukan hal yang perlu dipermasalahkan, selama tidak masuk dalam jajaran direksi yang menjalankan operasional harian perusahaan.
"Kalau komisaris kan melakukan pengawasan saja. Yang penting yang menjalankan (direktur) tidak bermasalah," kata Pramono saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 25 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa peran komisaris lebih kepada fungsi pengawasan dan kebijakan strategis, bukan eksekutor operasional langsung.
Komposisi Baru, Harapan Baru
Perombakan dewan komisaris ini membawa harapan akan peningkatan kualitas pengawasan dan arah strategis Transjakarta ke depan. Mengingat tingginya kebutuhan akan transportasi publik yang efisien, aman, dan inklusif, kehadiran tokoh-tokoh berpengalaman seperti Johan Budi dan Zudan Arif diyakini dapat memperkuat fondasi pengelolaan BUMD transportasi ini.
Johan Budi sendiri belum memberikan keterangan resmi terkait penunjukannya. Saat dihubungi oleh awak media, termasuk Tempo, hingga Sabtu siang (2/8), Johan belum merespons.
Dengan wajah baru di struktur komisaris, PT Transjakarta kini diharapkan mampu menghadirkan inovasi dan pengawasan lebih baik dalam layanan transportasi publik Jakarta, menuju kota global yang modern dan berkelanjutan. (nsp)