- Istimewa/Tangkapan Layar
Ada Apa, Polisi Sempat Gelagapan saat Ditanya soal Hal ini? Analis Kriminal Curigai Ada Sosok yang Memandu Arya Daru saat di Rooftop ...
Mustofa Nahrawardaya, koordinator Indonesia Crime Analyst Forum memiliki pandangan yang berbeda terkait rilis yang disampaikan oleh polisi.
Analis kriminal awalnya mengatakan bahwa cara mengungkapkan motif kasus ini adalah dengan menemukan handphone utama milik Arya Daru, yang dipakai sehari-hari.
"Selama handphone utama itu belum ditemukan, belum disentuh tangan kotor, belum direkayasa apapun, itu akan ditemukan dari motif kematian," tuturnya.
Kemudian, handphone yang ditemukan dan disampaikan dalam rilis, terakhir kali digunakan pada tahun 2022.
"Terlalu jadul, jadi satu-satunya cara menemukan handphone utama, kemungkinan bisa saja ke lantai 12 kembali ke kosan," ujarnya.
Analis kriminal menyampaikan dugaan soal ada pihak lain yang terlibat dalam kasus kematian Arya Daru.
"Ini dugaan saya nih, bukan keinginan sendiri, tapi ada yang memandu, mohon dipelajari. Ada pihak lain yang belum ketemu," pungkasnya.
Lebih lanjut, Mustofa Nahrawardaya juga menyoroti salah satu pertanyaan dari awak media saat konferensi pers yang bikin polisi gelagapan untuk menjawabnya.
"Waktu jumpa pers selesai, ada sesi tanya jawab sama wartawan, satu pertanyaan yang polisi itu gelagapan menjawab dan tidak siap. Farah itu hubungannya apa dengan korban?" ungkap analis kriminal itu.
"Oh privat, enggak boleh kami sampaikan," papar Mustofa menirukan jawaban dari polisi.
Menurut pandangan Mustofa, jawaban dari polisi itu membuat dirinya dan kalangan awak media yang berada di ruangan tersebut menjadi curiga.
"Lho, bagaimana kita mau mengungkap sesuatu kalau privat? nah wartawan curiga kemarin," katanya.
"Mohon maaf, tidak mengurangi rasa hormat kami dengan keluarga, tapi ini menganalis, beredar isu yang berkembang dari kalangan wartawan, saya juga saya salah satu di dalamnya, bahwa ini terkait dengan asmara," pungkas Mustofa.
Mustofa kemudian mempertanyakan mengenai intensitas komunikasi antara Arya Daru dengan istrinya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Tidak mengurangi rasa hormat kami, berempati dengan keluarga, tapi ini menganalisa, apakah sehari sebelumnya, dua hari sebelumnya, tiga hari sebelumnya dan seterusnya selama ngekost di situ apa sebegitu intens istrinya menelpon suaminya?" ucap Mustofa.