- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
140 Guru Sekolah Rakyat Mundur, Mensos Gus Ipul: Penggantinya Ada 50.000 Guru Cadangan
Jakarta, tvOnenews.com – Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, memastikan tidak ada kekosongan pengajar di Sekolah Rakyat meskipun ratusan guru dilaporkan mengundurkan diri.
Ia menyebut lebih dari 50.000 guru telah siap menggantikan posisi yang ditinggalkan.
“Sudah banyak yang siap untuk menggantikannya karena ada 50.000 lebih guru yang telah mengikuti proses pendidikan profesi guru yang belum mendapatkan penempatan,” ujar Gus Ipul kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (30/7/2025).
Gus Ipul mengungkapkan, berdasarkan data terakhir, sekitar 140 guru Sekolah Rakyat mengundurkan diri usai proses seleksi dan penempatan.
“Memang dalam perjalanannya, ini saya mohon ditulis lebih utuh, ada sekitar 140 data terakhir yang mengundurkan diri setelah mereka seleksi itu, dari berbagai titik sekolah,” jelasnya.
Ia menambahkan, alasan utama pengunduran diri tersebut adalah karena lokasi penugasan yang dinilai terlalu jauh dari domisili para guru.
Dirinya mengatakan, dari 1.500 lebih guru yang telah ditempatkan, sebagian besar tetap menjalankan tugasnya.
Sebelumnya, Mensos juga mengungkap bahwa pihaknya telah menyiapkan pengganti untuk 160 guru yang mengundurkan diri. Pengganti itu berasal dari tenaga pendidikan profesi guru yang belum memperoleh penempatan.
“Kita sudah proses dan insyaallah penggantinya sudah ada. Jadi itu karena sistem yang menempatkan mereka itu, sehingga kadang-kadang membuat mereka mundur karena penempatannya terlalu jauh,” katanya.
Gus Ipul menegaskan Kemensos tetap menghargai keputusan guru yang mundur, sekaligus membuka kesempatan seluas-luasnya bagi tenaga pendidik lain untuk berkontribusi.
“Kita sudah proses kembali untuk membuka kesempatan kepada yang lain, karena masih ada ribuan guru yang belum penempatan, terutama mereka yang sudah proses mengikuti pendidikan profesi guru,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul memastikan bahwa pemerintah terus memperbaiki berbagai kekurangan dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat yang baru berjalan dua pekan.
“Kita terus perbaiki kekurangan-kekurangannya dengan kolaborasi antarkementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah. Kami juga setiap hari terus mengikuti perkembangannya selama 24 jam untuk menambah misalnya tenaga kependidikan yang lain, wali asrama, wali asuh yang sekarang semakin sedikit kekurangannya. Jadi ini terus kita sempurnakan,” paparnya.