news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Peringatan Hari Anak Nasional bersama masyarakat yang dilaksanakan di area CFD jl. Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (20/07/2025).
Sumber :
  • Taufik Hidayat/tvOnenews.com

MenPPPA Fokuskan Hari Anak Nasional 2025 ke Permainan Tradisional, Banyak Kekerasan Berasal Dari Gadget

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak gelar peringatan Hari Anak Nasional 2025 di area Car Free Day (CFD) Bundaran HI pada Minggu (20/7/2025)
Minggu, 20 Juli 2025 - 14:54 WIB
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menggelar peringatan Hari Anak Nasional 2025 di area Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Minggu (20/7/2025).

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak (MenPPPA), Arifatul Choiri Fauzi mengatakan bahwa kegiatan di CFD ini merupakan salah satu rangkaian HAN 2025 yang akan digelar di Indragiri Hulu, pada Rabu (23/7/2025).

“Ini adalah rangkaian dalam pelaksanaan Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Indragiri Hulu 23 Juli 2025,” kata Arifatul, kepada wartawan, Minggu (23/7/2025).

Peringatan Hari Anak Nasional bersama masyarakat yang dilaksanakan di area CFD jl. Imam Bonjol, Jakarta, Minggu (20/07/2025)
Sumber :
  • Taufik Hidayat/tvOnenews.com

 

Kemudian Arifatul menuturkan peringatan hari anak nasional ini akan dilakukan pendekatan desentralisasi. 

HAN ini akan dirayakan diseluruh sekolah wilayah Indonesia dengan berbagai kegiatan. Salah satunya yakni menggelar permainan tradisional.

“Ada empat kegiatan yang dilaksanakan setiap sekolah ada senam sehat anak hebat yang diselenggarakan Kemendikdasmen, kedua permainan tradisional, ketiga lagu-lagu dan nyanyian daerah dan keempat adalah dongeng cerita tentang kepahlawanan,” ungkap Arifatul.

Adapun alasan KemenPPPA memfokuskan HAN pada permainan tradisional lantaran saat ini marak kekerasan yang sumbernya dari gadget.

“Kenapa kita fokus kepada permainan anak-anak tradisional berbasis kearifan lokal? Karena hasil analisa internal kami kasus yang kami tangani kekerasan terhadap anak sumber persoalan, penyebabnya karena pola asuh penggunaan gadget yang tidak bijak dan faktor lingkungan,” ungkap Arifatul.

Sementara itu Arifatul menuturkan pada kesempatan HAN ini pihaknya ingin mengajak anak-anak Indonesia untuk kembali ke permainan tradisional supaya waktunya tidak banyak menggunakan gadget, tetapi dengan permainan tradisional bisa membangun kebersamaan diantara teman-teman. (ars/muu)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral