- Istimewa
CCTV di Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Masih Janggal, Sosok ini Soroti Rekaman yang Terpotong: Puluhan Detik Cukup...
Jakarta, tvOnenews.com - Rekaman CCTV pada kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan masih tuai sorotan.
Ada rekaman CCTV yang menyoroti aktivitas Arya Daru Pangayunan sebelum ditemukan tewas di kamar kos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada 7 Juli 2025.
Tak hanya itu, rekaman CCTV lainnya juga memperlihatkan gerak-gerik penjaga kos pembawa sapu dan proses mencongkel jendela dari 7-8 Juli 2025.
Ahli Digital Forensik, Abimanyu Wachjoewidajat menyoroti puluhan detik yang terpotong dalam rekaman CCTV tersebut.
Analisa Abimanyu semakin menguat bahwa, ada pihak lain yang coba masuk ke kamar kos ditumpangi diplomat asal Sleman tersebut.
"20 detik sudah cukup bagi seseorang untuk masuk menyelinap ke dalam kamar," kata Abimanyu dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Cumicumi, Minggu (20/7/2025).
- tvOneNews
Potongan waktu rekaman CCTV tersebut mengarahkan pada aktivitas Arya Daru sebelum ditemukan tewas terlilit lakban warna kuning.
Pada saat itu, korban masih membuang sampah plastik warna hitam di ruangan di area pojok kompleks kamar kos tersebut.
Alih-alih rekaman kamera pengawas tersebut berdurasi penuh, netizen menyoroti potongan waktu tayang pada pukul 23.25 WIB.
Kamera pengawas yang merebak di media sosial menunjukkan pukul 23:25:19 melompat ke pukul 23:25:53.
Ahli Digital Forensik memberikan beberapa pendapatnya, pertama bisa terjadi dalam kondisi mati lampu sehingga kamera tidak berfungsi.
"Pada saat tersebut tidak berfungsi sehingga tidak terekam, kemudian baru hidup kembali," jelasnya.
Namun, Abimanyu membantah analisa mati lampu menjadi alasan rekaman waktu CCTV jadi terpotong.
"Karena apa? Semua CCTV saat dia dihidupkan akan melakukan adjustment, dia akan belok kiri, kanan, atas, bawah. Itu udah sistemnya CCTV modelnya begitu," paparnya.
Area pengawasan CCTV akan mencakup luas ketika baru hidup, tetapi pada pukul 23:25:53, CCTV tidak menunjukkan tanda pergerakan mencari ruang.
"Tetapi, ini tidak terjadi berarti kemungkinan kalau mati atau kadang doang di tengah-tengah, berarti teori tersebut gugur," tegasnya.