- Istimewa
Desas-desus Motif Kematian Arya Daru Semakin Terungkap, Sebelum Diplomat Kemlu Ditemukan Tewas Ada Tamu Datang ke Kamar Kos?
Jakarta, tvOnenews.com - Motif kasus kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) masih belum jelas.
Ahli Digital Forensik, Abimanyu Wachjoewidajat mengorek desas-desus tewasnya Arya Daru Pangayunan setidaknya dari tiga rekaman CCTV yang beredar luas.
Abimanyu mendunga ada pihak kedua atau tamu yang datang ke kamar kos Arya Daru di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.
"Siapa pun yang seliweran di situ seharusnya kelihatan. Kalau ada pihak kedua coba membunuh, berarti ada orang yang sudah masuk duluan," kata Abimanyu di Catatan Demokrasi tvOne di Jakarta dikutip, Kamis (18/7/2025).
Ia berspekulasi orang yang masuk ke kamar kos kemungkinan sudah dikenal oleh diplomat muda Kemlu tersebut.
- tvOneNews
Biasanya tamu yang datang pasti mempunyai urusan, namun sebelum kejadian, korban masih berada di luar indekos.
Hal ini selaras dengan kondisi sebelum ditemukan tewas, istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri masih berkomunikasi dengan suaminya.
Arya Daru berkomunikasi ketika menunggu taksi untuk pulang ke indekos usai belanja di mal Grand Indonesia.
"Si korban menyusul pulang malam, berarti si pelaku sudah ada di dalam dari kejadian ini," imbuhnya.
Ahli digital forensik tersebut coba menganalisa dua rekaman CCTV, yakni ketika Arya Daru membuang sampah plastik dan penjaga kos bolak-balik di kamar korban.
Ia membandingkan lampu di depan kamar korban dari dua rekaman CCTV. Video pertama terlihat nyala, dan video kedua mati.
Ketika diplomat asal Sleman itu ingin membuang sampah plastik, lampu tersebut telah tersensor menyala sendiri.
Hal ini tak lepas ada jenis lampu yang menggunakan tenaga energi listrik dan matahari.
Ia menduga lampu di lokasi indekos tersebut menggunakan tenaga listrik karena cahayanya tidak terlalu terang.
"Kalau yang penjaga kos lewat itu lampunya nyala dan cahayanya terang mengikuti pergerakan dia," terangnya.
Sebaliknya, rekaman CCTV memperlihatkan penjaga kos yang mondar-mandir di depan kamar, lampu tidak bereaksi menyala.
"Di saat bapak-bapak yang bolak-balik sambil pegang sapu, lampunya nggak nyala, emang dia hantu?," tanya dia.
Terkait blind spot, Abimanyu menegaskan rekaman CCTV sudah terlihat jelas jika ada pihak yang masuk ke kamar kos.
Hanya saja, ia memprediksi rekaman yang merebak di media sosial sudah dalam kondisi terpotong ketika ada pihak lain masuk ke kamar indekosnya.
Sebelumnya, pihak Kepolisian mengabarkan penjaga kos yang mondar-mandir dimintai sang istri korban untuk mengek kondisi ADP.
Istri korban coba menghubungi penjaga kos, namun percobaan pertama gagal karena nomornya sudah lama dan tidak aktif.
Ketika percobaan ketiga, penjaga kos bisa dihubungi sehingga diminta mengecek korban, sesuai dengan rekaman CCTV pada 7 Juli 2025.
Dalam rekaman CCTV lain, dua orang pihak indekos coba mencongkel jendela dan pintu terkunci ganda berhasil dibuka.
Pada 8 Juli 2025, Arya Daru ditemukan sudah meninggal dunia dengan wajah terlilit lakban warna kuning dan dibalut selimut warna biru dengan rapi.
Sementara, Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya melaporkan kabar terbaru upaya Polda Metro Jaya melakukan pengujian laboratorium forensik.
Masih dilakukan pendalaman, menunggu hasil-hasil dari laboratorium forensik," ungkap Jenderal Listyo.
Penelitian oleh Polda Metro Jaya dengan menggunakan metode ilmiah, sehingga pemeriksaan berlangsung dengan cermat dan hati-hati.
"Penelitian dilakukan secara mendalam supaya kemudian nanti pada saat diputuskan merupakan kesimpulan berdasarkan scientific crime investigation," bebernya.
Kapolri mempercayakan kepada Polda Metro Jaya bisa memberikan hasil untuk mengungkap kasus kematian Diplomat Kemlu yang masih menjadi misterius.
"Saya kira anak buah saat ini, khususnya Polda Metro sedang bekerja keras dan mudah-mudahan hasilnya bisa segera keluar," tandasnya.
(hap)