- Pixabay
Pendidikan Inklusif dan Kontribusi Sosial: Pilar Menuju Kota yang Tangguh dan Berkeadilan
Jakarta, tvOnenews.com - Mewujudkan masa depan kota yang tangguh dan berkeadilan tak bisa dilepaskan dari akses pendidikan yang merata. Anak-anak di kawasan padat penduduk maupun daerah yang belum tersentuh layanan pendidikan memadai perlu diberi ruang untuk tumbuh dan belajar secara setara. Pendidikan adalah hak, bukan privilese.
Di era transformasi digital, peningkatan literasi digital menjadi kebutuhan mendasar. Anak-anak bukan hanya perlu tahu cara menggunakan teknologi, tetapi juga memahami etika, tanggung jawab, dan potensi produktif dari ruang digital. Literasi digital kini setara pentingnya dengan kemampuan baca tulis.
Di sisi lain, tantangan sosial seperti kenakalan remaja menjadi perhatian serius di wilayah perkotaan yang padat. Intervensi pendidikan yang tepat, lingkungan yang suportif, dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci pencegahan dini agar anak-anak tidak terjerumus dalam risiko sosial.
Dalam konteks ini, dunia usaha dituntut untuk tidak hanya mengejar pertumbuhan bisnis semata. Tanggung jawab sosial harus menjadi bagian integral dari strategi perusahaan. Ketika perusahaan ikut berperan dalam membangun kualitas hidup masyarakat sekitarnya, maka keberlanjutan usaha pun menjadi lebih kokoh.
Kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan komunitas adalah fondasi dari pembangunan yang berkelanjutan. Komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, menumbuhkan budaya positif, dan menciptakan ruang belajar yang aman harus terus diperkuat.
Komitmen itu tampak nyata saat PT Jakarta International Container Terminal (JICT) menerima Derap Kerja Sama Award 2025 untuk kategori pendidikan terbaik. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada JICT atas keberhasilan mereka menjalankan program Rumah Belajar.
Program ini dinilai memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan dan literasi digital bagi anak-anak di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, sekaligus membantu mengurangi potensi kenakalan remaja di lingkungan padat penduduk.
Direktur Utama JICT, Ade Hartono, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen jangka panjang JICT dalam pembangunan sosial.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis harus sejalan dengan kontribusi sosial. Rumah Belajar bukan sekadar tanggung jawab sosial, tapi bentuk nyata kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah dalam membangun generasi masa depan yang lebih baik,” ujar Ade, Jumat (11/7/2025) di Jakarta.