news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi - Kapal tanker raksasa milik Pertamina. Kementerian ESDM mengungkap jalur perdagangan minyak di Selat Hormuz bisa terpengaruh konflik Iran vs Israel.
Sumber :
  • Pertamina

Penutupan Selat Hormuz Bisa Timbulkan Ketidakstabilan Global di Tengah Perang Iran Vs Israel, DPR Minta Pemerintah Ambil Langkah Tegas

Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menyoroti adanya potensi krisis usai penutupan Selat Hormuz di tengah perang antara Iran dan Israel. Menurutnya...
Selasa, 24 Juni 2025 - 11:05 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menyoroti adanya potensi krisis usai penutupan Selat Hormuz di tengah perang antara Iran dan Israel.

Amelia mengatakan, Selat Hormuz merupakan jalur pelayanan vital bagi pasokan energi global.

Jika Selat Hormuz ditutup maka Indonesia juga akan terkena dampak stabilitas harga energi dan kelancaran rantai pasokan internasional.

"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah," kata Amelia di Jakarta, Selasa.

Ia menegaskan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus mengantisipasi penutupan Selat Hormuz tersebut.

Menurutnya, pemerintah harus memikirkan soal pengamanan jalur alternatif distribusi serta kerja sama dengan negara-negara mitra.

"Keputusan Parlemen Iran untuk menyetujui penutupan Selat Hormuz merupakan perkembangan geopolitik yang sangat serius dan patut menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia," katanya lagi.

Saat ini harus dipikirkan bagaimana menjaga stabilitas nasional dan ketahanan energi di tengah konflik antara Iran dan Israel.

Amelia pun meminta agar di forum internasional, Indonesia membahas isu tersebut dan mendorong penyelesaian damai.

Senada, Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengungkapkan, Selat Hormuz adalah jalur strategis pengiriman minyak mentah yang menghubungkan Teluk Persia dan pasar dunia.

Sekitar 20 sampai 30 persen minyak mentah global melalui jalur yang penting tersebut.

Terhitung sejak awal Juni, minyak mentah Brent naik dari 65 dolar AS per barrel menjadi 73 dolar AS.

Penutupan Selat Hormuz diperkirakan bisa menambah kenaikan harga minyak mentah tersebut di atas 90 dolar AS per barrel. (ant/iwh)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral