- Ist
KEK Industropolis Batang Perkuat Ekosistem Ketenagakerjaan
Jakarta, tvOnenews.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang mendukung strategi nasional Kementerian Ketenagakerjaan dalam memperkuat ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan di kawasan industri.
Hal itu disampaikan dalam Musyawarah Nasional IX Himpunan Kawasan Industri (HKI) yang diselenggarakan di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli menekankan peran kawasan industri sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional yang memiliki daya ungkit kuat terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, dan pembangunan hubungan industrial yang berkeadilan.
“Transformasi kawasan industri menjadi episentrum vokasi, kolaborasi sosial, dan penegakan norma ketenagakerjaan adalah langkah strategis untuk menjawab tantangan masa depan dunia kerja,” kata Yassierli di hadapan peserta Munas HKI.
KEK Industropolis Batang menilai program prioritas Kemnaker seperti modernisasi Balai Latihan Kerja (BLK), penguatan kebijakan ketenagakerjaan inklusif, dan inisiatif hubungan industrial transformatif sebagai langkah konkret yang selaras dengan semangat Asta Cita pembangunan nasional, khususnya dalam menciptakan SDM unggul dan pemerataan ekonomi.
Plt Kepala Divisi Corporate Secretary KEK Industropolis Batang, Tanya Liwail Chamdy menyambut baik arah kebijakan ini dan menegaskan komitmen kawasan untuk menjadi bagian dari transformasi tersebut.
“Kami mendukung penuh strategi Kementerian Ketenagakerjaan. KEK Industropolis Batang berkomitmen untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang berkualitas, inklusif, dan responsif terhadap kebutuhan industri. Bagi kami, keberhasilan kawasan tak hanya soal investasi, tapi juga menciptakan nilai tambah bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Dia menegaskan, sebagai kawasan industri yang mengedepankan konsep berkelanjutan, KEK Industropolis Batang aktif mendorong kolaborasi antara tenant, pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, mendorong dialog sosial, serta menjaga iklim kerja yang sehat dan produktif.
Program-program vokasi berbasis kebutuhan industri dan upaya pelibatan kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas terus diperkuat.
Langkah sinergis ini diharapkan dapat menjadikan kawasan industri sebagai lokomotif pembangunan ekonomi nasional sekaligus rumah yang aman dan berdaya bagi seluruh tenaga kerja Indonesia. (ebs)