- istimewa
Respons Sekjen Panglima Laot Aceh soal Pernyataan Jusuf Kalla Terkait 4 Pulau: Mendagri Mungusik Rasa Damai
Aceh, tvOnenews.com - Pernyataan Jusuf Kalla bersama Sofyan Djalil dalam menanggapi polemik 4 Pulau milik Aceh yang diklaim Mendagri masuk Sumatera Utara direspons oleh Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar.
Ia mengapresiasi pernyataan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) bersama Sofyan Djalil.
Kata dia, soal pernyataan JK di kediamannya, pada Jumat (13/6) dengan merujuk klausul MoU Helsinki dan UUD tentang batas Aceh sangat mengakomodir perasaan dan aspirasi masyarakat Aceh terutama nelayan.
Bagaimanapun secara historis dan faktual, kata dia, keempat pulau itu tak bisa dipisahkan dari komunitas nelayan Aceh yang sehari sehari mencari ikan di wilayah tersebut.
"Bahkan dalam banyak kasus diselesaikan dengan pendekatan adat dan panglima laot" ucap Azwir Nazar.
"Apa yang disampaikan orang tua kita Pak Jk dan pak Sofyan sebagai dua tokoh bangsa yang berperan dalam perdamaian Aceh sejatinya menjadi pertimbangan Pemerintah untuk melakukan langkah langkah penyelesaian 4 pulau di Aceh Singkil tersebut," tambahnya.
Selama ini, kata dia, nelayan Aceh dan Sibolga maupun Tapsel hidup rukun, bila terjadi perselisihan di pulau tersebut diselesaikan dengan hukum dan adat laut Aceh.
"Artinya memang itu milik Aceh" imbuh Azwir.
Menurutnya, keputusan Mendagri bukan saja melukai dan menciderai masyarakat Aceh, tapi berpotensi mengusik rasa damai yang dinikmati masyarakat Aceh.
"Terutama para nelayan yang melaut di dekat wilayah 4 pulau tersebut. Maka sepatutnya JK dan Sofyan Djalil sebagai Tokoh Perdamaian merespon apa yang menjadi harapan masyarakat Aceh." bebernya.
"Kita berharap Pemerintah Pusat dapat membahas ulang dan menyelesaikan cepat persoalan tersebut supaya tak merembes kemana mana," pungkas Sekjen Panglima Laot Aceh. (aag)