news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Kader PSI Sebut Jokowi Sudah Memenuhi Syarat Jadi Nabi tapi Lebih Menikmati Jadi Manusia Biasa.
Sumber :
  • Tangkapan layar

Viral di X! Ketika Ditanya Jokowi Nabi Apa, Kader PSI Sebut Jokowi Bukan Nabi dalam Pengertian Wahyu, tapi Nabi dalam Pengertian Sosial

Viral di media sosial X soal kader PSI yang menyebut Presiden ke-7 RI Jokowi sudah memenuhi syarat sebagai nabi. 
Kamis, 12 Juni 2025 - 09:26 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial X soal kader PSI yang menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sudah memenuhi syarat sebagai nabi

Adapun hal ini diketahui lewat cuitannya yang diunggah pada  Juni 2025 lalu yang berbunyi:

“Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat cuma sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat.

Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna”. 

Sontak akun X kader PSI Bernama Dedy Nur @DedynurPalakka itu pun menjadi viral dan dipenuhi komentar baiknya pro hingga kontra terhadap pernyataannya. 

Salah satu akun X mendesak klarifikasi atau penjelasan Dedy Nur soal kata "nabi" itu. Kader PSI itu lantas menjelaskannya lewat sebuah cuitan yang panjang. 

Salah satu poin penjelasannya, yakni:

Lalu, Jokowi Nabi Apa?

Jika kamu minta konkret:

Jokowi bukan nabi dalam pengertian wahyu, tetapi nabi dalam pengertian sosial, yaitu “penunjuk jalan dalam krisis politik dan moral publik". 

Ini menurut pandangan pribadi saya sebagai kader PSI dan sebagai Warga Negara Indonesia. 

Apakah itu berlebihan?

Mungkin bagi sebagian orang. Tapi itu hak tafsir. Hak menyampaikan opini dan pendapat saya secara bebas sesuai dengan hati nurani saya.

Dalam sejarah, banyak tokoh dianggap suci bukan karena mereka mengaku, tapi karena rakyat melihat keteladanan dalam diam dan dalam kesederhanaannya. 

Apakah saya mengaku umat? Tentu tidak.

Saya mengagumi, bukan menyembah. Saya mengkritisi, bukan memitoskan. Dan tentu saja, tidak ada “Tuhan” dalam perumpamaan ini. Ini analogi, bukan ajaran baru.

“Jangan buru-buru menghakimi mereka yang berpikir beda. Kadang yang kamu anggap sesat hanyalah orang yang berani menyampaikan makna dengan bahasa yang belum siap kamu pahami," tulisnya pada Rabu (11/6/2025). 

Disclaimer: Berita ini dibuat berdasarkan fenomena yang viral di media sosial dan berdasarkan cuitan. Belum ada wawancara dengan pihak terkait. (nsi)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral