- istimewa - antaranews
Mantan Ketua KPPU Acungi Jempol Adanya Rencana Danantara Investasi di GoTo: Saya Kira Ini Arahan Presiden Prabowo
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf menilai keterlibatan Danatara Indonesia dalam mengakuisisi saham minoritas PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) sebagai langkah strategis untuk menyelamatkan karya anak bangsa dari penguasaan asing.
Syarkawi menilai langkah Danantara ini tak lepas dari pengamatan kepala negara.
“Jika benar Danantara Indonesia sedang mengkaji dan masuk dalam akuisisi ini, Saya kira ini arahan dari Presiden. Dan tentu ini bukan tentang siapa melobi siapa. Tapi pelibatan Danatara Indonesia sebagai bentuk kepedulian Presiden Prabowo terhadap industri strategis yang menyangkut hajat hidup penduduk Indonesia,” ungkap Syarkawi dalam pernyataannya, Senin (9/6/2025).
Menurut Syarkawi, Presiden Prabowo telah puluhan tahun mengangkat isu-isu kedaulatan ekonomi nasional, mulai dari kedaulatan pangan hingga kedaulatan nasional dalam bidang digital.
Keterlibatan Danantara tidak hanya terkait dengan ekonomi an sich, tetapi juga berkenaan dengan menjaga kedaulatan data sebagai sumber daya baru selain hasil tambang, seperti nikel, batu bara, minyak dan gas.
“Ini menjadi solusi terbaik bagi semua pihak. Keterlibatan pemerintah yang diwakili oleh Danantara Indonesia dalam akuisisi GOTO membuat pemerintah memiliki kendali terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan yang pro kesejahteraan driver dan pelaku UMKM,” tambah Syarkawi.
Pertimbangan lain, mengingat pasar ekonomi digital Indonesia terbesar di ASEAN dan untuk kepentingan data security maka keterlibatan pemerintah yang diwakili Danantara Indonesia membuat pemerintah memiliki kendali terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan hasil merger dan akuisisi dalam berbagai aspek.
Sebelumnya Bloomberg pada Jumat (6/6/2025) memberitakan bahwa Danantara tengah dalam tahap awal pembicaraan dengan GoTo untuk mengakuisisi saham minoritas.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya merespons kekhawatiran pemerintah terhadap potensi dominasi jika perusahaan teknologi terbesar di Indonesia dikuasai oleh Grab yang berbasis di Singapura.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin juga mengapresiasi adanya keterlibatan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab yang menandai fase baru peran negara dalam menjaga kedaulatan digital.
Wijayanto mengatakan, keterlibatan Danantara sangat relevan dalam konteks ini, dan memiliki peluang pengembangan yang efektif untuk sektor sub-ekonomi.