news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi cuaca buruk.
Sumber :
  • Antara

Ada Kabar Buruk, BMKG Minta Semua Warga Indonesia Harus Waspada pada 4-7 Juni 2025, Ini Wilayahnya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan kabar buruk yang akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada 4-7 Juni 2025.
Rabu, 4 Juni 2025 - 11:48 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan kabar buruk yang akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada 4-7 Juni 2025. 

Kabar buruk itu berupa gelombang tinggi yang harus diantisipasi pelaku aktivitas pelayaran kapal di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, mengatakan kondisi atmosfer dan pola angin yang terbentuk di wilayah perairan Indonesia memicu peningkatan tinggi gelombang yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran.

“Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6–30 knot, sedangkan di selatan Indonesia bergerak dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 6–25 knot,” ujar dia dalam keterangannya, Rabu (4/6/2025).

BMKG mendeteksi kecepatan angin tertinggi tercatat di Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan Samudra Pasifik utara Maluku, yang berpotensi memicu gelombang dengan ketinggian antara 1,25–2,5 meter di sejumlah wilayah perairan.

Wilayah yang berpeluang mengalami gelombang setinggi 1,25–2,5 meter antara lain Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Laut Banda, Laut Arafuru, serta Samudra Pasifik utara Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Sementara itu gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5–4,0 meter diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu dan Lampung, serta perairan selatan Banten, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas laut untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut.

"Nelayan dan operator moda transportasi laut, seperti perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal feri diminta berhati-hati terhadap kecepatan angin dan tinggi gelombang," kata Eko Prasetyo.

Selain itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat, yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Rabu.

Prakirawan Satriana Roguna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang dari pesisir barat Sumatera Barat hingga Samudra Hindia Barat Daya Sumatera Barat, Laut Banda, Papua Tengah hingga Papua Pegunungan, Papua Barat, hingga Teluk Cendrawasih dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

Oleh karena itu pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, diantaranya Tanjung Pinang, Medan, Pekanbaru, Pangkal Pinang, Bandung, Palangkaraya, Jayawijaya, Merauke dan Nabire.

Sementara itu beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Palembang, Bengkulu, Bandar Lampung, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Tanjung Selor, Makassar, Palu, Manado, Ternate, Ambon, Sorong dan Jayapura.

Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Banda Aceh, Padang, Jambi, Jakarta, Serang, Denpasar, Mataram, Kupang, Mamuju, Kendari, Gorontalo, dan Manokwari.

Untuk prakiraan tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0,5 hingga 2,5 meter, sementara gelombang tinggi hingga 4 meter berpotensi Laut Andaman, Samudra Hindia barat daya Jawa Barat, Laut Cina Selatan.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Kalimantan Tengah dan Jawa Tengah.

Selain itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak suhu panas maksimum harian yang menerpa sejumlah kota besar, termasuk risiko dehidrasi saat beraktivitas di luar ruangan.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming menjelaskan dalam 24 jam terakhir suhu panas maksimum terpantau di berbagai kota besar, yang terpanas tercatat di Aceh Besar, Provinsi Aceh yang mencapai 34,9 derajat Celsius.

Suhu tinggi serupa juga terdeteksi di wilayah padat penduduk lainnya, seperti Bulungan, Natuna, Karimun, dan Anambas di Kepulauan Riau, Tanjung Perak Surabaya di Jawa Timur, dan Tapanuli Tengah di Sumatera Utara.

BMKG mencatat suhu antara 33-33,9 derajat Celsius juga melanda Sentani di Jayapura, Papua, Selebar di Kota Bengkulu, Palembang di Sumatera Selatan, Lampung, serta Sumbawa di NTB.

Wilayah di Kalimantan, seperti Kapuas Hulu, Sintang, dan Barito Utara turut mencatat suhu panas signifikan.

Dia menjelaskan fenomena suhu panas ini umumnya dipengaruhi posisi semu matahari yang berada tepat di atas ekuator serta minim tutupan awan.

Oleh karena itu, suhu di luar ruangan akan terasa terik meskipun fenomena ini masih termasuk kategori normal.

“Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan cukup air minum, terutama saat beraktivitas di luar ruangan," kata dia.

Dia menekankan pentingnya masyarakat perkotaan dengan aktivitas luar ruangan tinggi tetap menjaga asupan cairan tubuh agar tidak mengalami gangguan kesehatan akibat dehidrasi.

Mereka juga disarankan mengenakan pelindung, seperti topi, payung, kacamata hitam, dan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan

Di sisi lain, BMKG mengingatkan masyarakat tidak sembarang membakar benda apapun karena akan mudah menyulut api kebakaran yang menyebar lebih luas.

Penyiraman darat dinilai perlu rutin dilakukan oleh pemerintah daerah demi mengurangi potensi kebakaran akibat terik matahari itu, khususnya di kawasan hutan, lahan mineral gambut, dan tempat pembuangan akhir sampah yang rentan kering.(ant/lkf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral