- Istimewa
Anak Dibekuk Polisi Karena Demo di Bima, Sang Ibu: Ibu Bangga Melahirkanmu Sebagai Pejuang
Bima, tvOnenews.com - Baru-baru ini warganet dihebohkan oleh kisah anak dan sang ibu di Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Pasalnya, sang anak bernama M. Alfiansyah, dibekuk Polres Bima karena terlibat demo.
Berdasarkan informasi, M. Alfiansyah dengan 5 temannya yang merupakan aktivis Cipayung Plus Bima harus berurusan dengan penegak hukum, karena lakukan aksi demo.
Dalam demo tersebut, mereka diduga merusak 1 Unit Mobil Dinas jenis Isuzu Panther aset Pemkab Bima.
Sehari setelah lakukan aksi pejuang pemekaran Pulau Sumbawa (PPS) PPS di depan Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Desa Belo, Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, mereka dijadikan tersangka.
Mereka dijerat pasal 170 Ayat (1) KUH jo. Pasal 212 KUHP. Ancaman hukuman tinggi sekali, maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.
Usai jadi tersangka, polisi gerak cepat mengurung mereka di Ruang Tahanan (Rutan) Polres Bima. Mereka ditahan sehari di sana, kemudian diumumkan di pindahkan ke Rutan Polda NTB.
Pengumuman status hukum mereka diumumkan langsung Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, Sabtu (31/05). Bersamaan dengan itu demonstran PPS diangkut dari Polres Bima menuju Polda NTB.
Penahanan demonstran itu menjadi ujian perasaan, yang teramat mendalam khususnya bagi orang tua. Salah satunya orang tua M. Alfiansyah, Iya Fitria.
Ia merekam detik-detik yang menegangkan perasaan itu dengan mencurahkan isi hatinya.
“Ibu bangga melahirkanmu menjadi seorang pejuang, untuk kepentingan masyarakat. Sehat-sehat ya Nak. Semoga fisikmu kuat untuk pemindahan (tahanan) ke Polda (NTB) malam ini. Doa Mama menyertaimu,” tulisnya melalui akun facebooknya, seperti dikutip pada Senin (2/6/2025).
Iya Fitria, tidak lupa memanjatkan doa, mengharap Tuhan mempermudah perjalanan anaknya.
“10 rakaat untuk malam ini. Semoga Allah mempermudah perjalananmu Pian,” imbuhnya.
Ibu kandung dari Sekertaris HMI Cabang Bim, juga itu tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Terutama untuk pemimpin daerah (Adi-Irfan) yang ia perjuangkan untuk memimpin Kabupaten Bima.
Kekecewaan ia sampaikan khusus dalam sebuah postingan. Postingan itu memuat foto lengkap dengan keterangan, juga sebuah vidio yang menampilkan rekaman suara.
Foto itu memuat gambar dirinya menggunakan “jilbab biru” dengan kemeja Ijo. Seperti menegaskan posisinya sebagai pejuang perubahan.