news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

rapat kerja Komisi C bersama sejumlah SKPD.
Sumber :
  • Dok. DPRD DKI Jakarta

Retribusi Daerah Seret, Komisi C DPRD DKI Desak Inovasi RSUD hingga Ornamen Ondel-ondel di Hotel

Komisi C DPRD DKI Jakarta menyoroti seretnya realisasi pendapatan retribusi daerah tahun 2025 yang dinilai masih jauh dari target.
Kamis, 29 Mei 2025 - 07:37 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com — Komisi C DPRD DKI Jakarta menyoroti seretnya realisasi pendapatan retribusi daerah tahun 2025 yang dinilai masih jauh dari target.

Hal ini terungkap dalam rapat kerja bersama sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang digelar di Ruang Komisi C, Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.

Ketua Komisi C, Dimaz Raditya, menegaskan perlunya inovasi konkret dari SKPD dalam menggali potensi pendapatan. Salah satu yang disorot adalah retribusi dari sektor kesehatan, khususnya rumah sakit.

“Pendapatan dari sektor non-firebox rumah sakit masih di bawah 2 persen. Padahal rumah sakit itu tempat yang nggak pernah sepi. Ini potensial banget,” ujar Dimaz, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2025).

Tak hanya sektor kesehatan, perhatian juga tertuju pada pengelolaan destinasi wisata milik Pemprov DKI. Sekretaris Komisi C, Suhud Alynudin, menyoroti minimnya pembaruan di Taman Margasatwa Ragunan yang selama ini menjadi ikon wisata keluarga.

“Potensinya besar, tapi dari dulu tampilannya hampir tidak berubah. Sayang kalau tidak dikembangkan lebih baik,” kata Suhud.

Sementara itu, Anggota Komisi C, Hardiyanto Kenneth, mengkritisi lemahnya pelaksanaan Peraturan Daerah terkait pelestarian budaya Betawi. Ia meminta agar gedung-gedung komersial, seperti hotel dan restoran, mulai menampilkan ornamen khas Betawi sebagai bentuk implementasi nyata.

“Kita ingin di setiap gedung, hotel, restoran ada ornamen ondel-ondel. Jangan hanya teori, harus ada pengawasan dan hasil yang nyata,” tegas Kenneth.

Komisi C menyatakan komitmennya untuk terus melakukan evaluasi berkala terhadap pendapatan retribusi daerah. Evaluasi ini disebut menjadi momentum untuk memperkuat layanan publik, optimalisasi aset daerah, dan pelestarian budaya lokal secara berkelanjutan. (agr/ree)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral