news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Adara Relief International.
Sumber :
  • Ist

Adara Serukan Hentikan Genosida: 77 Tahun Nakba, Derita Palestina Belum Usai

Direktur Utama Adara Relief International, Maryam Rachmayani mengungkapkan genosida Israel di Gaza terjadi karena dunia telah lama mengabaikan Palestina. Padahal, isu kemanusiaan di Palestina adalah tanggung jawab bersama.
Rabu, 28 Mei 2025 - 10:39 WIB
Reporter:
Editor :

Seorang Dokter Bulan Sabit Merah Indonesia, yang akrab disapa Prof. Basuki, menceritakan bagaimana krisis kesehatan di Gaza akibat penargetan sistematis terhadap fasilitas medis. Dokter yang baru saja pulang dari Gaza menuturkan betapa penghancuran sistem kesehatan di sana bukan kecelakaan, apalagi salah sasaran. 

"Melainkan menjadi bagian dari strategi militer mereka,” katanya.

Selain tokoh pemerintahan dan medis, Adara juga menghadirkan langsung jurnalis dan kameramen dari media internasional Al Jazeera English, yaitu Youmna Alsayed dan Maher Abu Quta.

“Israel menargetkan media untuk mencegah kebenaran sampai ke dunia,” tegas Maher. 

Ia menjelaskan bahwa rangkaian pembungkaman pers ini terdiri dari menyerang langsung kantor media, melarang jurnalis asing masuk ke Gaza, membungkam narasi Palestina secara elektronik, menangkap dan mengintimidasi jurnalis, serta penargetan tampan ampun pada keluarga.

Youmna bercerita bahwa ia menerima ancaman langsung dan menargetkan keluarganya. Tentara Israel menembaki rumahnya setiap 5 menit. 

“Aku merasakan harga yang harus kubayar karena meliput peristiwa yang terjadi kepada bangsaku, aku membayarnya dengan bahaya terhadap keluargaku,” ungkap Youmna dengan nada bergetar. 

Acara semakin dinamis ketika sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Sita Paprika, yang juga merupakan presenter TV One.   

Di akhir seminar ini, turut digaungkan gerakan Satu Rumah Satu Aqsa (SRSA) seiring dengan diresmikannya landing page. Halaman ini berisi tentang penjelasan gerakan dan mengajak masyarakat Indonesia turut berpartisipasi ke dalamnya, guna menanamkan semangat semangat Al Aqsa dari lingkup yang paling kecil, yaitu keluarga. 

Seminar ini berhasil membuka mata dan hati masyarakat yang hadir terhadap realitas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Salah satu peserta, yang juga seorang influencer dan aktivis Palestina, Elsa Masyita, menyatakan, “Banyak banget berita-berita. Ternyata kejahatan-kejahatan penjajah baru 10% yang diberitakan. Ini menjadi tamparan bagi kita untuk terus memperjuangkan Palestina". Ungkapan tersebut menjadi pengingat bahwa perhatian dan perjuangan kita harus terus tertuju pada Gaza dan rakyat Palestina yang hingga kini masih menghadapi penderitaan panjang. (ebs)

 

 

 

Berita Terkait

1
2
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

00:57
01:35
01:23
02:19
03:49
15:06

Viral