- istimewa
Serapan Beras Lokal Tertinggi Selama 57 Tahun untuk Periode Januari–Mei, Tembus 2,3 Juta Ton
Mentan Amran juga kembali menegaskan bahwa Kementerian Pertanian tidak mengeluarkan data produksi pertanian dan melarang siapa pun di Kementan untuk menerbitkan data sendiri. Seluruh informasi dan rujukan resmi hanya bersumber dari BPS, Bulog, dan USDA. Ini untuk memastikan akurasi, transparansi, dan menghindari manipulasi data. “Kalau ada yang meragukan data resmi ini, maka patut dipertanyakan. Jangan-jangan ada kepentingan importir atau mafia pangan di baliknya,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran menambahkan capaian ini turut memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan laporan BPS, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB menurut lapangan usaha triwulan I/2025 (y on y) mencapai 10,52 persen, tertinggi sepanjang sejarah. Ini menjadi sinyal kuat bahwa kebijakan yang berpihak pada produksi nasional berdampak nyata bagi perekonomian dan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
Dengan berbagai indikator ini, Indonesia tidak hanya mendekati swasembada beras, tetapi juga mulai melangkah menuju kedaulatan pangan nasional. “Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” pungkas Amran. (*)