- istimewa
Reaksi Roy Suryo saat Bareskrim Bilang Ijazah Jokowi Asli
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar telematika Roy Suryo mengaku tak kaget Bareskrim Polri akan mengumumkan bahwa ijazah sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada atau UGM milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi adalah asli.
"Saya tidak kaget dan bahkan sudah menyangka," kata Roy Suryo pada podcast Abraham Samad Speak Up, Jumat (23/5/2025).
Roy Suryo mengaku sudah curiga saat Jokowi keluar dari Gedung Bareskrim sambil membawa sebuah map berwarna hitam pudar berlogo Universitas Gadjah Mada (UGM) yang diklaimnya berisi ijazah asli.
Padahal sebelumnya ijazah tersebut diserahkan ke Bareskrim untuk keperluan uji forensik oleh pihak kepolisian.
"Belum-belum kok sudah dikembalikan, katanya itu mau diperiksa?" tanya Roy Suryo.
Benar saja dugaan Roy Suryo, saat diumumkan, Bareskrim tidak memperlihatkan ijazah asli Jokowi yang selama ini dituntut banyak pihak.
"Nggak akan berani (polisi) menunjukkan ijazah (Jokowi)," kata Roy Suryo.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah milik mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) identik atau asli. Hal itu dipastikan seusai dilakukan uji laboratorium forensik (labfor) terkait dengan surat tanda tamat belajar di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengemukakan bahwa hasil tersebut didapatkan usai penyelidik bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memeriksa ijazah tersebut secara saintifik.
“Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah bernomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM (nomor induk mahasiswa) 1681/KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Terhadap ijazah tersebut, kata dia, diuji secara laboratoris dengan sampel pembanding berupa ijazah dari tiga rekan Jokowi pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM.
Pengujian itu meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan dekan serta rektor pada saat itu.
Hasilnya, diketahui bahwa ijazah Jokowi yang menjadi bukti dengan ijazah yang menjadi pembanding adalah identik.
“Dari penelitian tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” katanya.