Singgung Peristiwa di Timor Timur, Teman Hercules: Yang Seharusnya Dapat Pangkat Tituler Itu Hercules, Bukan Deddy Corbuzier

Jakarta, tvOnenews.com - Singgung peristiwa yang terjadi di Timor Timur puluhan tahun lalu, teman Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Rosario de Marshal alias Hercules menilai yang layak mendapatkan pangkat Tituler adalah Hercules, bukan Deddy Corbuzier. 

Teman Hercules yang dimaksud ialah Muara Karta Simatupang. Dia adalah seorang advokat yang juga merupakan salah satu teman lama Hercules. 

Sebelumnya, dia mengingatkan segelintir orang untuk tidak menilai Hercules sebelah mata. 

Apabila dulu Hercules dikenal sebagai preman, kata dia, namun sekarang Hercules sudah berubah menjadi sosok yang lebih baik lagi. 

“Tidak harus beliau dibilang preman di sana ke mari. Dia di Timor Timur sudah menunjukkan seperti apa kok. Sekarang Pak Presiden dia dekat ini karena dia membantu di lapangan, di Timor Timur yang sekarang jadi negara Timor Leste,” kata dia dalam sebuah video yang diunggah di Instagram resmi @gribjaya_id pada Sabtu (3/5/2025) lalu. 

“Kan pengorbanannya cukup tinggi. Dia sebenarnya, semestinya, dapat pangkat Tituler ketimbang Deddy Corbuzier. Saya bukannya tidak menghargai seseorang. Saya menghormati Pak Sutiyoso, Pak Gatot Nurmantyo, tapi kita hormati juga Hercules,” sambung dia. 

Sebagai teman, dia menyebut Hercules akan baik kepada orang yang baik kepadanya. 

“Jadi jangan terus dia dicap tidak baik. Jadi kalau dia punya organisasi, dia mengamankan pekerjaannya di lapangan, saya pikir wajar saja. Dia ingin kebaikan. Itu yang penting,” ucapnya. 

“Saya teman Hercules. Cukup lama berteman dan cukup tahu kalau orang baik sama dia, dia akan baik. Tapi kalau ada orang jahat mau menyakiti ya pasti dia berontak, dia lawan,” lanjutnya. 

Menurut Muara, sebaiknya tidak semudah itu asal menilai Hercules yang dulunya merupakan seorang preman. Pasalnya, kata dia lagi, masa Hercules yang seperti itu sudah lewat. 

“Jangan kita anggap Hercules preman. Seterusnya preman, dicap preman. Karena dia ada masanya. Bedakan Hercules. Ingat sejarahnya dulu. Kita harus lihat sejarah,” kata dia. 

“Ya itulah kalau kita lihat sebelah mata. Kita tahunya dia preman padahal dia sudah jauh berubah. Kita pun harus melihat historisnya dulu. Di Timor Timur siapa yang membantu TNI? Teman-teman Hercules dan Hercules,” sambungnya.